Sosialisasi Desa Tangguh Bencana
Staf Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat, Ade Arif Riansyah. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, GARUT – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar Sosialisasi Desa Tangguh Bencana di 18 desa yang tahun ini naik strata dari desa tertinggal menjadi desa berkembang maupun desa maju di Hotel Santika, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dicky Saromi menegaskan bahwa pentingnya desa untuk memiliki pengetahuan dalam mengurangi risiko dari terjadinya bencana. Sebagai orang yang pernah berkecimpung di bidang penanggulangan bencana, Dicky juga menyampaikan tiga tahapan dalam menghadapi bencana yang meliputi pra bencana, saat terjadinya bencana dan pasca bencana.

“Desa yang siap menghadapi bencana umumnya yang memiliki pengetahuan prabencana dan siap siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana ini tak lain untuk mengurangi resiko dari bencana itu sendiri,” kata Dicky dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Kamis (14/7/2022).

Menurut Dicky, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa dan Patriot Desa, Jawa Barat memiliki potensi bencana hampir sama di setiap bagian wilayahnya.

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Edy Heryadi, memaparkan budaya sadar bencana harus dimiliki setiap individu di desa, tidak cukup jika hanya mengandalkan perangkat desa.

Edy juga menyampaikan pentingnya bagi desa untuk merancang mitigasi bencana serta Early Warning System (EWS) khususnya bagi desa-desa di wilayah yang rawan bencana.

Sementara itu, Staf Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat, Ade Arif Riansyah menjelaskan secara rinci bagaimana merencanakan evakuasi penduduk termasuk menentukan jalur teraman dan tercepat yang bisa diaplikasikan oleh peserta di desanya masing-masing.

Dengan berdasarkan pada peta citra satelit yang difasilitasi oleh DPMD Provinsi Jawa Barat, para peserta diberi kesempatan untuk menggambar peta desanya sendiri dan menentukan titik-titik lokasi yang aman sebagai titik kumpul maupun jalur evakuasi sebagai upaya awal menghadapi potensi bencana.

BACA JUGA :  Ciomas Bogor Rawan Pencurian Sepeda Motor, Pelaku Beraksi saat Hujan Deras

Di lokasi yang sama, fasilitator Desa Tangguh Bencana BPPD Provinsi Jawa Barat Johanes Wirasto, menyebutkan jika desa tangguh bencana (destana) adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan.

“Desa tangguh bencana memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mengorganisasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk mengurangi kerentanan sekaligus meningkatkan kapasitas dalam mengurangi resiko bencana dengan melibatkan semua pemangku kepentingan,” paparnya.

Pada kesempatan itu, salah satu peserta, Dede Solehudin, dari LPM Desa Pameutingan Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Sosialisasi Desa Tangguh Bencana ini. Menurutnya, setelah mengikuti sosialisasi ini, ia beserta rekan relawan dan Patriot Desa merasa tercerahkan dan ingin mengajak semua individu termasuk para perangkat di desanya untuk sadar bencana. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================