Saat itu Usman bersama istrinya Hikmah (55) hendak menuju ladang untuk mencari rumput pakan ternak sapi di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Namun, setibanya di kawasan Hutan Klatakan, ban motor belakang yang mereka tumpangi bocor. Akhirnya, keduanya pun menepi di pinggir jalan untuk mengecek kondisi ban. Saat suaminya memeriksa ban motor itu, Hikmah melihat sesosok mayat berada di dalam got dengan posisi tengkurap.

Awalnya, dia mengira mayat tersebut adalah sebuah boneka. Lantas Usman mengecek mayat tersebut lebih dekat untuk memastikan. Warga Desa Melaya ini sempat menduga orang tersebut dalam kondisi mabuk. Namun, setelah dicek dengan seksama, ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia. Usman lantas memberitahu pada pemotor lainnya yang melintas. Salah satu pemotor tersebut langsung mendokumentasikan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Melaya.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Semur Ayam Saus Tiram yang Lezat untuk Menu Makan Bareng Keluarga

Selanjutnya, mayat tersebut pun dievakuasi ke RSU Negara untuk diidentifikasi. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Melaya, Kompol Made Katon mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal mayat mengalami lebam dengan kondisi luka memar sekitar mulut, telinga, hidung keluar darah, dan lecet pada kedua ujung ibu jari kaki.

Jenazah korban telah diotopsi di RS Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar untuk mengungkap penyebab kematiannya. Selain mengotopsi korban, petugas juga tengah menelusuri mobil Brio milik korban yang dibawa kabur orang tak dikenal ke luar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Minggu 5 Mei 2024

Dari penelusuran, polisi menemukan identitas mayat perempuan tersebut. Korban merupakan pegawai bank asal Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali berinisial IGAML (42).

Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana mengatakan, dari keterangan keluarganya, korban pergi membawa kendaraan dan tidak ada KTP. Keluarga korban sempat melapor ke Polsek Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (22/8/2022), karena korban sejak keluar rumah pada Minggu (21/8/2022), belum pulang dan tidak bisa dihubungi lagi.

“Keluarga korban sempat ada komunikasi hari Minggu sore. Tapi setelah itu tidak bisa dihubungi lagi sehingga dilaporkan hari Senin bahwa korban meninggalkan rumah,” ungkapnya. –(Net).

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================