Sutono juga mempertanyakan keberpihakan pemerintah kepada kepentingan rakyat banyak, mengingat harga BBM dinaikkan justru di saat harga minyak dunia sedang turun.

“FKUIB menuntut pemerintah melakukan penghematan pada anggaran belanja negara dengan menghentikan proyek Ibu Kota Negara yang belum mendesak dilakukan bukan dengan menaikan harga BBM yang akan berpengaruh langsung pada ekonomi rakyat kecil,” ucapnya.

Sutono juga menyampaikan, FKUIB menuntut pemerintah untuk menghentikan segala bentuk liberalisasi di sektor Migas serta melakukan penyehatan BUMN-BUMN strategis khususnya PT. Pertamina, agar tidak dijadikan sebagai sapi perah oleh para pejabat korup maupun partai politik dan oligarki.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova

Arus lalu lintas

“Dan kami menuntut juga pemerintah untuk menghentikan penerapan ideologi kapitalisme liberal, karena ideologi ini telah menjadikan pengurusan hajat hidup rakyat termasuk di dalamnya masalah BBM diserahkan kepada swasta bahkan asing melalui mekasime pasar bebas,” jelasnya.

Kendati demikian, dirinya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat agar menjadikan Islam sebagai solusi terhadap berbagai persoalan yang mendera bangsa, termasuk dalam masalah pengaturan BBM.

BACA JUGA :  Kecelakaan Toyota Innova di Lampung Terjun ke Jurang

Dalam tinjauan Islam, kata Sutono, BBM adalah salah satu sumber daya alam milik umum dan semua masyarakat membutuhkannya. Dengan demikian, Islam melarang pengelolaannya diserahkan kepada swasta ataupun asing.

“Nabi SAW bersabda “Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara , yaitu padang rumput, air, dan api. ” (HR Abu Dawud dan Ahmad),” ungkapnya. (B. Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================