Wikipedia (Inggris)

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTAKapal pesiar Queen Elizabeth tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (1/11/2022). Kapal dengan berukuran jumbo tersebut dilengkapi fasilitas mewah di dalamnya.

Ini merupakan kapal pesiar penumpang pertama yang kembali singgah di Jakarta di masa pandemi COVID-19. Kapal itu hanya singgah selama 8 jam di Jakarta.

Dalam waktu yang singkat, detik.com berkesempatan untuk naik ke kapal dan menyaksikan langsung kemegahan Kapal Pesiar Queen Elizabeth.

Kesan pertama yang terlintas adalah betapa besarnya kapal pesiar ini. Kapal Pesiar Queen Elizabeth memiliki panjang 293 meter dengan lebar 32 meter. Kapal ini dirancang memiliki 12 dek, di mana 7 di antaranya merupakan kabin penumpang.

BACA JUGA :  Indramayu Geger, Penemuan Mayat Pria di Pinggir Sungai Cimanuk, Diduga Serangan Jantung

Kapal pesiar Queen Elizabeth dapat menampung hingga 2.500 penumpang dan 900 kru. Akan tetapi dalam perjalanan kali ini, jumlah penumpang hanya 1.786 orang.

Saat ini, Kapal Pesiar Queen Elizabeth melakukan perjalanan berdurasi 35 hari dari Barcelona, Spanyol menuju Fremantie, Australia. Perjalanan panjang ini tak bakal bikin penumpang bosan karena fasilitas di dalam kapal yang mumpuni.

Senior Operational Manager Ben Line Agency, Andry, menjelaskan para penumpang ini biasanya mencari wisata otentik. Destinasi seperti Kota Tua, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan TMII biasanya jadi favorit.

BACA JUGA :  Diduga Sopir Ngantuk, Pikap Angkut Kaca Terguling di Tol Sidoarjo

“Mereka lebih banyak tertarik kepada aslinya. Waktu zaman Obama jadi presiden, orang Amerika banyak naik kapal pesiar masuk Jakarta karena penasaran mau melihat sekolah SD Obama di Menteng,” kata Andry.

“Terus sekarang ke Kota Tua, Masjid Istiqlal otentik karena berdekatan dengan Gereja Katedral. Lalu ke Taman Mini atau Taman Safari,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Andry juga mengatakan bahwa wisatawan dari kapal pesiar lebih ingin memperbanyak interaksi dengan masyarakat lokal. Mereka senang dengan keramahan orang Indonesia.

“Mereka berpikir Indonesia orangnya baik, ramah, berbaur mereka tujuannya,” kata Andry. (Net)

======================================
======================================
======================================