Oleh : Valerie Amadea (Pelajar Asal Pamulang, Tangerang Selatan)
DI era modern seperti ini yang memiliki Media Culture sebagai inti kehidupan generasi muda, membuat anggapan bahwa sangat normal bagi generasi muda untuk lebih suka mendengarkan Rex Orange County, Coldplay, lalu lebih memilih memakai sepatu merek Nike dan menonton drama Korea.
Media dan musik Indonesia juga secara bertahap mulai beradaptasi dengan estetika budaya media Barat.
Hal tersebut berdampak pada timbulnya kesenjangan ideologi di kalangan generasi muda mengenai konsep Bhineka Tunggal Ika. Beberapa generasi muda masih sulit untuk menerima keberagaman yang ada di Indonesia.
Keberagaman bangsa Indonesia baik suku, agama, ras, dan adat istiadat adalah aset berharga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Akhir-akhir ini tidak sedikit ditemukan di media sosial seperti TikTok, Instagram, Youtube, dan Twitter yang menunjukan konten-konten mengenai nasionalisme, misi perdamaian, ajang unjuk kebudayaan Indonesia yang mulai dikenal dunia.
Salah satunya adalah video Wonderland Indonesia yang sempat viral di tahun 2021. Hal tersebut menunjukan bahwa masih banyak generasi muda yang peduli dan sadar akan keberagaman di negeri tercinta kita Indonesia.
Dengan kata lain, media saat ini juga memegang peran penting dalam eksistensi Bhineka Tunggal Ika di kalangan generasi muda khussunya melalui konten-konten yang membahas mengenai keberagaman Indonesia di media sosial.
Keanekaragaman merupakan hukum alam dan merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang tidak hanya untuk disyukuri tetapi juga senantiasa dijaga dan dipelihara.
Perbedaan itu pada dasarnya tidak dibesar-besarkan karena pada dasarnya kita semua bersaudara.
Oleh karena itu, sudah seharusnya seluruh elemen bangsa tanpa memandang golongan tertentu harus bersatu padu untuk mencapai negara yang lebih baik dan kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Dengan saling menghormati, membantu, saling membuka, dan berdialog jika ada masalah terjadi. (*)
Bagi Halaman
