BOGOR-TODAY.COM – Perlu kalian ketahui nih! Mesin kendaraan bakal mengalami sejumlah masalah bila disusupi air yang bisa berasal dari beberapa kasus, misalnya efek menerobos banjir atau apes waktu isi bahan bakar Pertalite ternyata tercampur air seperti kejadian viral di SPBU Pertamina Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Air adalah barang terlarang di proses pembakaran dalam mesin kendaraan. Keberadaannya membuat pembakaran, yang merupakan campuran antara bahan bakar, udara dan api, menjadi tak sempurna.

Efek mesin tercampur air beragam, mulai dari ringan sampai berat seperti brebet saat digas, akselerasi lambat, pincang karena pengapian busi tak sempurna, mesin mati sampai watter hammer yang perlu servis turun mesin.

Air bisa masuk ke mesin dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya dari saringan udara ketika menerjang banjir.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sayap Ayam Goreng Saus Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat

Kasus lainnya seperti dialami seorang pemilik motor pada Selasa (3/1) yang mengalami mesin mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU Pertamina 34.413.06 di Karawang. Pertamina memastikan bahan bakar yang digunakan konsumen itu tercampur air.

“Konsumen tersebut menguji kondisi motornya dengan mengambil sampel BBM yang masuk ke tangki motor dan benar tercampur dengan air. Kondisi ini dibenarkan oleh mekanik yang sengaja didatangkan pihak SPBU untuk melakukan pengecekan,” jelas Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan, saat melansir cnnindonesia, pada Kamis 6 Januari 2023.

Menurut Eko air diduga berasal dari tangki penyimpanan di SPBU yang terkena rembesan air hujan. Konsumen yang mengisi bahan bakar pada tenggang waktu tersebut dikatakan mendapat kompensasi.

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun 3 Kendaraan di Jalan Raya Ngawi-Solo, Tewaskan 1 Orang

Menurut penjelasan Head Dealer Technical Support Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi bulan lalu, masalah utama bila memakai bahan bakar tercampur air yaitu kerusakan pada sistem bahan bakar.

“Dampaknya itu kepada fuel system (pompa, saluran, filter, injector) dan dapat merusak komponen tersebut,” katanya.

Air dan bahan bakar, kata Didi, punya senyawa berbeda sehingga tak bisa terkompresi di proses pembakaran. Air juga disebut punya massa lebih berat sehingga bisa mengendap di bagian dalam tangki bahan bakar.

Air juga dapat merugikan jika kelamaan berada di tangki bahan bakar yang materialnya besi.

“Untuk yang material besi tentu bisa karat,” jelas Didi.

============================================================
============================================================
============================================================