Gempa Turki
Rumeysa Yalcinkaya 24 tahun, diselamatkan dari bawah reruntuhan bangunan yang runtuh, 27 jam setelah Gempa Turki melanda Kahramanmaras. (Foto : Anadolu)

BOGOR-TODAY.COM Tim penyelamat terus melakukan evakuasi danterus mencari korban Gempa Turki di bawah reruntuhan gedung. Tercatat saat ini lebih dari 5.000 orang meninggal dunia akbiat gempa berkekuatan 7,8 SR dan gempa-gempa susulan laiinya.

Gempa Turki yang meluluh lantahkan ribuan gedung di Turki dan Suriah itu berdampak global, tidak hanya korban meninggal dunia, ribuan bangunan termasuk fasilitas umum dan gedung bersejarah pun beberapa terlihat mengalami kerusakan yang cukup parah.

Serangkaian Gempa Turki yang dahsyat dan gempa susulan lainnya, juga telah menghancurkan beberapa monumen bersejarah di kawasan kuno yang bertahan dari perang dan bencana alam selama berabad-abad.

Para ahli khawatir Gempa Turki dapat menambah hilangnya warisan budaya di kawasan itu. Pemerintah Turki mengatakan, lebih dari 5.600 bangunan telah hancur di negara itu.

Pada hari Selasa, UNESCO memperingatkan bahwa beberapa Situs Warisan Dunia yang diidentifikasi oleh badan PBB karena budayanya, sejarah, ilmiah dan bentuk signifikasinya, mungkin telah rusak.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan tujuh hari berkabung nasional, dan Suriah telah meminta bantuan PBB setelah Gempa Turki maha dahsyat, informasi terkini sebanyak 4.600 orang meninggal dunia.

Pihak berwenang mengkhawatirkan jumlah korban meninggal dunia akibat Gempa Turki berkekuatan 7,8 SR pada Senin dini hari, diikuti oleh gempa berkekuatan 7,6 SR dan beberapa gempa susulan akan terus meningkat saat tim penyelamat mencari korban.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Tim penyelamat melakukan pencarian siang dan malam, meski cuaca buruk menerpa demi menemukan korban Gempa Turki yang tertimbun reruntuhan gedung.

Orhan Tatar, seorang pejabat Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki, AFAD menyebutkan, jumlah korban tewas di kabupaten itu mencapai 3.381 pada Selasa pagi, sementara 20.426 lainnya luka-luka. Tatar mengatakan lebih dari 5.700 bangunan juga telah hancur.

“Di Suriah, setidaknya 1.300 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan dan organisasi penyelamat pada Senin malam,” kata Tatar, seperti mengutip dari Aljazeera.com.

Kondisi cuaca musim dingin yang membekukan dan hujan salju di wilayah yang hancuri, menambah penderitaan ribuan orang yang terluka dan kehilangan tempat tinggal akibat Gempa Turki.

Bangunan yang tumbang dan jalan yang hancur telah menghambat tim penyelamat dalam upaya menemukan korban selamat dan memasok bantuan ke daerah yang terkena dampak.

Sinem Koseoglu dari Al Jazeera dari Istanbul melaporkan, jutaan orang yang terdampak Gempa Turki membutuhkan bantuan yang sangat mendesak.

“Dan kebutuhan mereka bahkan lebih mendesak, karena saat ini musim dingin tiba dan salju ditmbah hujan mulai turun di wilayah itu,” kata Sinem.

Sepuluh kota di Turki selatan telah dinyatakan sebagai daerah bencana, menurut Natasha Ghoneim dari Al Jazeera melaporkan dari Istanbul, suhu beku dan salju telah melanda wilayah itu dan menghambat upaya penyelamatan.

Survei Geologi AS mengukur gempa awal pada 7,8, dengan kedalaman 18 km. Beberapa jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 juga terjadi. Guncangan kedua menyebabkan sebuah gedung apartemen bertingkat di kota Sanliurfa, Turki roboh ke jalan dan menimbulkan kepulan debu yang membuat warga berhamburan.

BACA JUGA :  Wajib Perhatikan Ini, 5 Penyebab Trombosit Turun yang Perlu Diketahui

Cuplikan video dramatis yang ditayangkan di televisi Turki menunjukkan, bangunan runtuh akibat Gempa Turki. Visual menunjukkan, petugas penyelamat menarik seorang anak hidup-hidup dari gedung yang rata dengan tanah. Anak itu kemudian dipertemukan kembali dengan orang tua yang putus asa di jalanan yang tertutup salju.

menurut Orhan Tatar, lebih dari 7.800 orang telah diselamatkan di 10 provinsi. Seorang pejabat otoritas manajemen bencana Turki mengatakan. Dengan waktu yang singkat, fasilitas kesehatan dipenuhi oleh orang-orang yang terluka.

Perhimpunan Medis Amerika Suriah, yang menjalankan rumah sakit di Suriah Utara dan Turki Selatan, mengatakan, bahwa fasilitas kesesahatn kewalahan menampung pasien korban Gempa Turki yang membeludak. Persediaan alat kesehatan dan obat-obatan tidak bisa mengcover semua korban.

Pemerintah dan lembaga bantuan bergegas mengerahkan personel dan memasok peralatan medis ke pusat fasilitas kesehatan yang menampung korban.

Yordania mengirimkan bantuan darurat ke Suriah dan Turki atas perintah Raja Abdullah II, sementara Mesir telah menjanjikan bantuan kemanusiaan mendesak ke Turki.

Pemerintah Lebanon yang kekurangan uang juga mengirim petugas Palang Merah dan Pertahanan Sipil serta petugas pemadam kebakaran ke Turki untuk membantu upaya penyelamatannya korban Gempa Turki. (**)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================