Ardani membeberkan, kemarin itu untuk penanganan pipa bocor di wilayah rel harus berizin dahulu ke PT. KAI, sehingga tidak seperti titik bocor di jalan yang bisa penanganan dahulu. Pihaknya, harus bersurat dahulu, kemudian survei lapangan dua sampai tiga kali. Kemudian barulah bisa eksekusi (perbaikan, red).
“Sekarang ini kami sudah melakukan membuat casing baru, namun di tengah-tengah pipa terkena batu. Sehingga harus membuat dari nol lagi, digeser sedikit dan masih dalam pengerjaan perbaikan saat ini,” tandas dia.
Ardani menuturkan, pihaknya tengah berusaha mengalihkan pelayanan, zona 5 yang dialiri dari Rangga Mekar. Untuk pengalihan layanan ini banyak yang harus diubah, tetapi dikerjakan juga untuk mengubah suplai pelayanan itu.
“Jadi mana yang cepat akan dialirkan langsung, teman-teman masih bekerja di lapangan. Untuk itu satu sisi perbaikan pipa dibawah rel masih berlangsung tetap dilaksanakan, perubahan sistem pemindah aliran kami laksanakan,” tukas Ardani.
“Langkah kami, mana yang paling cepat, itu yang akan kami jalankan. Tetapi melihat sikon, perbaikan di rel itu masih cukup lama. Saya meminta direktorat umum, menambah armada untuk permintaan tangki air memenuhi permintaan air pelanggan. Yang sebelumnya disiagakan tujuh mobil, kami meminta 10 mobil yang disiagakan. Untuk yang terdampak kebocoran ini 4.000 hingga 5.000 pelanggan,” pungkas Ardani.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News