- Anggota Dewan Eksekutif UNESCO
Untuk yang ke-8 kali, terhitung dari 15 November 2023, Indonesia didapuk sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027. Indonesia sendiri  bergabung menjadi anggota UNESCO sejak tahun 1950.
Sebagai anggota Dewan Eksekutif, Indonesia mendapat tugas berpartisipasi aktif dalam merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis terkait program dan kebijakan UNESCO. Bidang yang di highlight Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah terhadap kontribusi Indonesia ke depan adalah turut memajukan isu pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi dan informasi di tingkat global.
- Anggota Dewan International for the Development of Communication (IPDC)
Sehari kemudian atau 16 November 2023 Indonesia menjabat sebagai anggota Dewan IPDC mewakili regional IV bersama dengan Thailand. Dewan IPDC sendiri mengemban amanah mengawasi program komunikasi dan informasi UNESCO untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Situs resmi Kementerian Luar Negeri mengungkapkan bahwa nanti Indonesia akan ikut dalam menentukan kebijakan, pemantauan, dan visi dalam kebebasan berekspresi hingga transformasi digital.
- Indonesia Corner di Markas Besar UNESCO
Nama Indonesia kian keren di markas besar UNESCO di Paris. Di sana ada kawasan Indonesia Corner yang dinamai Jalan Nusantara atau the Archipelago street. Indonesia Corner ini pun baru diresmikan 13 November 2023 lalu.
The Archipelago street dibangun sebagai ruangan pameran yang berisi 11 benda seni Indonesia untuk UNESCO. Di antaranya berisi replika tengkorak manusia purba, maket Borobudur, maket Prambanan, relief Samudra Raksa, Lukisan Kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnu Kencana karya Nyoman Nuarta, suvenir perak Borobudur, patung pemain Seruling, dan angklung robot karya Eko Mursito.
Selain itu, terdapat peta dan inventaris digital yang menawarkan ikhtisar dari keseluruhan 66 warisan budaya dan alam UNESCO di Indonesia.
- Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO
Bahasa Indonesia kini mendapatkan tempat istimewa di kancah internasional. Sidang Umum UNESCO pada 20 November 2023 telah menyetujui secara bulat usulan Pemerintah Republik Indonesia agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi pada Sidang Umum UNESCO. Keputusan tersebut ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsensus dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis.
Total sekarang terdapat sepuluh bahasa resmi Sidang Umum UNESCO yang terdiri atas enam bahasa PBB yaitu bahasa Inggris, Prancis, Arab, Tionghoa, Rusia, dan Spanyol serta empat bahasa negara anggota UNESCO lainnya, yaitu bahasa Hindi, Italia, Portugis, dan Indonesia.