BOGOR-TODAY.COM – Masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kecelakaan kereta api di Cicalengka, Bandung. Dalam kecelakaan ini, KA Turangga bertabrakan dengan kereta api lokal Bandung Raya. Tragedi nahas tersebut terjadi, pada Jumat (5/1/2024) pagi.
Menurut informasi terakhir, tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Kondisi KAÂ Turangga dan Bandung Raya pasca kecelakaan tampak mengalami kerusakan di bagian depan.
KA Turangga diketahui aktif beroperasi setiap hari. Lantas dari mana asal KA Turangga yang bertabrakan dengan KA lokal Bandung Raya tersebut? Beberapa fakta mengenai KA Turangga ini akan menjawab rasa penasaran Anda.
1. KA Turangga merupakan kereta api kelas eksekutif yang dioperasikan oleh PT KAI (Persero) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya. Kereta api ini menyediakan layanan kelas khusus antara Surabaya dan Bandung.
Selain KA Turangga, PT KAI Daop 8 Surabaya juga memiliki dua kereta api kelas eksekutif, yakni KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasar Turi–Gambir), KA Bangunkarta (Surabaya Gubeng-Gambir), KA (Surabaya Gubeng-Gambir), dua kereta api kelas eksekutif.
Menariknya, nama ‘Turangga’ diambil dari nama hewan. ‘Turangga’ adalah nama lain dari kuda tunggangan para bangsawan Jawa. Kuda melambangkan kendaraan atau alat transportasi yang cepat dan tahan dalam berbagai situasi.
2. KA Turangga dapat mengangkut sekitar 600–900 penumpang per hari. Jarak tempuh kereta api kelas eksekutif yang beroperasi dari Surabaya ke Bandung adalah sejauh 699 km.
Kereta api Turangga hanya beroperasi satu kali dalam sehari dari Surabaya ke Bandung dan sebaliknya. Jadi calon penumpang bisa merasakan sensasi naik KA Turangga dari Bandung ke Surabaya.
3. KA Turangga menempuh perjalanan dari Surabaya ke Bandung dalam waktu sekitar 12,5–13 jam perhari, dengan kecepatan 50-100 km perjam. Hal ini dikarenakan kereta api Turangga ditenagai oleh lokomotif traksi tipe CC206.
Seperti kereta api lainnya, KA Turangga melakukan transit di beberapa stasiun. Beberapa stasiun yang dilewati oleh kereta api Turangga sebelum tiba di Bandung antara lain:
- Stasiun Surabaya Gubeng
- Stasiun Mojokerto
- Stasiun Jombang
- Stasiun Kertosono
- Stasiun Nganjuk
- Stasiun Madiun
- Stasiun Solo Balapan
- Stasiun Yogyakarta
- Stasiun Kutoarjo
- Stasiun Kroya
- Stasiun Banjar
- Stasiun Tasikmalaya
- Stasiun Cipeundeuy
- Stasiun Hall Bandung
Total ada 14 stasiun tempat transit KA Turangga sebelum akhirnya tiba di Bandung, begitupun sebaliknya.