BOGOR TODAY – Aparat keÂpolisian belum menetapkan terÂsangka dalam kasus penganiayÂaan yang dilakukan sopir SMA Budi Mulya Bogor terhadap KeÂpala Sekolah Informatika Global Nusantara Kota Bogor, Asyuro (37). Hingga kini, korban yang sampai kemarin masih terbaring dengan keadaan tak sadarkan diri di RSUD Kota Bogor.
“Masih kami koordinasikan dengan Unit Reskrim Polsek BoÂgor Utara,†kata Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, AKP HenÂdrawan, kemarin.
Dalam delik ajudikasi litiÂgasi, polisi bisa menetapkan status tersangka jika keteranÂgan saksi-saksi dan hasil visum terbukti positif.
Salah seorang saksi sekalÂigus pengacara yang menolong korban pada saat kejadian, Edy Safni Rosa, mengatakan dirinya merasa iba terhadap korban yang dianiaya dikarenakan koÂrbannya merupakan seorang wanita.
“Ya, saya langsung turun waktu kejadian mas waktu itu kurang ajar dia itu, beraninya menganiaya perempuan, kalau laki-laki saja saya biarkan ini wanita sudah jatuh ditendang masih saja terus ditendangi,†ucapnya terlihat kesal.
Edy menceritakan ketika dirinya menolong Asyuro dirinÂya dibantu oleh beberapa orang yang tak lain warga sekitar dan juga supir angkot. “Pas saya toÂlong saya langsung memegang pelaku dibantu sama warga yang lain kalau enggak, enggak tau naÂsibnya ibu itu gimana,†ujarnya
Tambahnya, setelah meÂnolong korban dirinya yang dibantu warga sekitar yang ikut membantu untuk membawa pelaku ke Polsek Bogor Utara untuk di proses lebih lanjut. “Si Dedi itu kurang ajar di polsek disuruh minta maaf juga engÂgak mau, malahan menantang mau nuntut balik ibu Asyuro gara-gara nabrak mobilnya,†ungkapnya.
Menurut Edy, kejadian ini bisa memancing konflik SARA karena perbedaan agama pelaku dan korban. “Mohon maaf sebelumnya, ini pelakuÂnya kan kristiani dan korbanÂnya islam dan berkerudung lagi mungkin bisa jadi gara-gara itu,†tuturnya.
Security Sekolah Budi MuÂlya, Saefudin, membenarkan kalau Dedi Setiawan memang bekerja sebagai pengantar jemÂput anak sekolah di Budi Mulya. “Memang benar, ada namanya pak Dedi Setiawan, dia suka anÂtar jemput anak sekolah disini, tugasnya antar jemput sekolah SD kalau disini,†ujarnya.
Dia juga menjelaskan kalau ingin bertemu dengan Dedi harus pada jam antar atau jam pulang sekolah SD Budi Mulia. “kalau ingin bertemu dengan pak Dedi biasanya jam 07.00 kalau enggak jam 12.00 sekitar jam itu saja, dia pakai mobil Grand Max warna krem,†beÂbernya.
(Guntur Eko Wicaksono)