BANYAK orang belum memperhatikan sepenuhnya masalah pangan. Padahal, pangan adalah persoalan paling esensi seÂlama kita masih hidup. Itulah sebabnya, minat pelajar harus mulai didorong untuk menumbuhkan pengetahuan tentang pangan di Indonesia. Di masa depan, pelajar menjadi kunci penting persoalan pangan di negeri ini.
Oleh: RIFKY SETIADI
[email protected]
Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan(Himitepa), Fakultas Teknologi Pertanian, InÂstitut Pertanian Bogor kembali menggelar Lomba Cepat Tepat Ilmu Pangan (LCTIP) ke-23 taÂhun 2015. Lomba tingkat nasiÂonal yang kini menginjak usia 23 tahun ini memperebutkan piala bergilir Rektor IPB dan Golden Ticket yang sering ditunggu oleh para pelajar di Indonesia. Tak heran memang, golden ticket merupakan kesempatan emas untuk menjadi mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB tanÂpa melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN.
Ilmu yang diperlombakan dalam LCTIP ini beragam mulai dari ilmu sains murni sepertimatematika, biologi, kimia, fisiÂka hingga ilmu sains terapan yaiÂtu ilmu pangan. Tahun ini LCTIP XXIII mengambil tema “Beyond The Dairy Factory†, tema ini dipilih karena susu mengandÂung banyak komponen gizi yang penting. “Cita rasa produk olaÂhan susu yang khas dan fungÂsionalitasnya yang tinggi serta beragam menjadikan produk olahan susu digemari masyaraÂkat dari berbagaikalangan usia,†jelas Ketua Pelaksana LCTIP XIII IPB, M Fahrizal Setiawan, maÂhasiswa Ilmu dan Teknologi PanÂgan IPB.
LCTIP IPB ini ditujukan untuk memperkenalkan keÂpada para siswa dan masyaraÂkat Indonesia mengenai ilmu dan teknologi yang berkaitan denganpangan. Kegiatan ini juga ditujukan untuk meningÂkatkan pengembangan potensi panganlokal di seluruh IndoneÂsia. “Namun, hal terpenting seÂbagai luaran kegiatan ini adalah munculnya seorang ahli pangan yang telah dibina sejak dini,†tuÂtur Fahrizal.
Lomba ini merupakan kompetisi tingkat nasional unÂtuk siswa tingkat SMA dan se-derajat. Setiap sekolah dapat mengirimkan perwakilannya minimal satu tim yang terdiri atas tiga orang. Lomba ini akan diadakan selama 2 hari yang terselenggarakan dalam 4 tahap, yakni babak penyisihan, peremÂpatfinal, semifinal, dan final. Sistem lomba pada babak peÂnyisihan ialah mengerjakan soal tertulis, sedangkan pada babak perempatfinal, semifinal, dan final akan dilaksanakan dengan sistem cepat tepat. Setiap tahapÂnya akan menyeleksi setiap tim sehingga pada bagian final akan tersisa 3 tim. “Untuk lomba akan ada soal Fisika, Kimia, MatemaÂtika dan BiÂologi. Selain itu ada juga soal yang b e r k a i t a n dengan pengeÂtahuan umum bahan panagan dan mengenai proses-proses pengolahan pangan. Bahkan ada juga tentang komponen di dalam bahan pangan seperti kimianya, nutrisinya dan apÂlikasinya,†tambahnya.
Panitia menyediakan hadiah bagi Juara 1 berupa uang pemÂbinaan sebesar Rp 5.000.000, sertifikat, Piala Bergilir Rektor dan Golden Ticket. Sementara Juara 2 mendapat Rp 2.500.000, Sertifikat dan Piala, sedangkan Juara 3 mendapat Rp 1.500.000, Sertifikat dan Piala. Para pelajar di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan seluruh wilayah di IndoneÂsia sudah dapat mendaftarkan diri sejak 1 Agustus 2015 lalu hingga 15 Oktober 2015 menÂdatang melalui online. SemenÂtara, tahapan online test akan dilangsungkan pada 17 hingga 18 Oktober 2015.
Peserta akan mendapatkan pengumuman hasil online test pada 20 Oktober 2015 melalui website www.lctipipb.com. SeÂdangkan pendaftaran tahap 2 berlangsung pada 20-24 OktoÂber 2015. Peserta yang lolos akan menghadapi Babak Penyisihandan Perempat Final pada Sabtu, 7 November 2015 mendatang. Sementara Babak Semifinal dan Final akan berlangsung pada Minggu, 8 November 2015. InÂformasi juga bisa diikuti melalui lctipipb.blogspot.co.id.
Tak hanya LCTIP. Peserta juga akan diajak dalam WorkÂship atau seminar kecil Dairy Product di Auditorium Abdul Muis Nasution, Fateta, IPB. yang akan menampilkan prosespemÂbuatan produk-produk dairy secara langsung di hadapan peserÂta LCTIP termasuk para guru. Demo ini akan diisi oleh dosen, mahasiswa, atau dari sponsorÂship. “Season ini dilakukan untuk memberi pengetahuan kepada para peserta mengenai aplikasi ilmu pangan terutama pada proses pembuatan produk dairy, termasuk juga pemasaran, kandungan hingga isu-isu terkiÂni terkait pangan,†tambahnya. Tahun lalu, Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) Penabur 3 Jakarta menjuarai LCTIP IPB, Juara 2 diraih oleh SMAN 2 Lampung dan SMAKBO hanya menempati urutan juara 3. Kini, siapkah pelajar Bogor merebut tiket emas itu?