JAKARTA, TODAY — PT Pertamina menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah berangsur normal sejak dua hari terakhir. Pun demikian, Pertamian mengakui bahwa sejak harga Premium dan Solar turun pada 5 JanuÂari 2016, pihaknya kewalahan. Banyak kelangÂkaan yang muncul di berbagai daerah akibat melonjaknya permintaan secara tiba-tiba. Muhammad Iskandar, Senior VP Fuel Ritel Marketing PerÂtamina menjelaskan, saat harga baru diumumkan pada akhir Desember 2015, banyak dari maÂsyarakat yang menunda pengiÂsian BBM. Sebab, lebih memilih untuk membeli BBM saat harga baru diberlakukan. “Memang masyarakat mencari timing yang tepat untuk pengisian BBM agar bisa saving,†ujarnya dalam konÂferensi pers di Kantor Ditjen MiÂgas, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Alhasil, SPBU di berbagai daerah pada akhir tahun yang bertepatan dengan liburan Natal dan tahun baru 2016 justru sepi dari konsumen. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, selalu ada lonjakan permintaan saat menuju akhir tahun.
Bahkan, ketika tanggal 1-5 Januari 2015, yang merupakan jadwal pengiriman pasokan BBM, banyak SPBU yang justru menolak. Hal tersebut dikareÂnakan stok BBM di SPBU masih cukup banyak. Truk pengantar BBM juga kemudian kembali ke terminal. “ Ini fenomena sangat aneh, karena saat akhir tahun biÂasanya itu naik, sekarang malah turun. Memang konsumennya mengurangi pembelian, maka dari sisi Pertamina, dilakukan pengiriman itu banyak mobil tanki balik. Jadi nggak laku jalanÂnya,†papar Iskandar.
Sementara pada awal tahun, tepatnya saat pemberlakuan harga baru, permintaan BBM meningkat drastis. Tidak hanya dari angkutan pribadi, melainÂkan juga angkutan umum seperti taksi, bus antar kota dan lainnya. â€SPBU secara serentak meneriÂma permintaan dalam volume cukup besar, karena haus betul. Jadi beberapa armada taxi, bus, angkutan lain. Sehingga lonjakan tiba-tiba dari harian biasa, tentu Pertamina tidak bisa memenuhi. Disalurkan dua kali lipat, karena fasilitas mobil tanki itu maksiÂmal 40%, sementara permintaan 200%,†paparnya.
Hal tersebut yang kemudian berlangsung selama tiga hari ke depan. Setelah itu, Iskandar memastikan penyaluran BBM kembali pada posisi normal. “Ini terjadi saat Rabu, kemudian pas jumat malam sudah selesai, stok kembali ke posisi normal. Jadi nggak ada lagi SPBU kosong,†tukasnya.
(Yuska Apitya/dtk)