BANTUAN bibit ikan mas dan hortikultura bagi 200-an eks gurandil di Kecamatan Nanggung, dinilai Bupati Bogor, Nurhayanti tidak cukup untuk menghapuskan hasil menggiurkan yang bisa didapat dari menambang emas secara ilegal namun berbahaya.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Menurutnya, bantuan itu haÂrus terpisah dari program CorpoÂrate Social ReÂsponsibility (CSR) dari PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor itu mengaku akan terus menginterÂvensi Antam untuk membedaÂkan bantuan dan CSR.
“Tentu tidak bisa hanya sampai disitu. Kami sebagai pemerintah daerah mengiterÂvensi mereka untuk menjamin kelangsungan hidup dan mata pencaharian masyarakat NangÂgung. Tapi CSR dan bantuan seperti yang sudah diberikan itu berbeda. Jangan disamakan,†ujarnya kepada Bogor Today, Kamis (4/2/2016).
Ia menambahkan, proÂgram alih profesi telah diranÂcang Pemkab Bogor bersama PT Antam, yang meliputi pertukangan, perikanan dan peternakan. Anggarannya pun berasal dari APBD dan buka dari Antam.
“Kan yang dibantu alih proÂfesi itu bagi yang memiliki KTP Kabupaten Bogor, khususnya Nanggung. Ingat, anggarannya dari APBD. Bukan dari Antam. Jadi kalau CSR, urusannya lain lagi,†cetusnya.
Ungkapan Nurhayanti mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD, SaptariÂyani yang meminta program alih profesi bagi para mantan gurandil tidak menggunakan program CSR.
“Harus terpisah antara proÂgram CSR dan alih profesi. Kalau merujuk pada undang-undang, CSR harus dialokasikan untuk pembangunan dan pemberdayÂaan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan,†kata Sapta.
Bahkan, kini DPRD KabuÂpaten Bogor tengah bersiap membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas permasalahan seputar Antam. Khususnya soal transparansi produksi emas. Karena meÂnyangkut kepentingan warag Bumi Tegar Beriman.
“Pansus itu bertujuan baik kok. Persoalan paling krusial menurut kami itu soal transparÂansi produksi emas. Karena ini menyangkut kepentingan KabuÂpaten Bogor lewat royalti yang harus diberikan perusahaan. KaÂlau produksi meningkat, royalti juga harusnya mengikuti dong,†kata Iwan.
Politisi Gerindra ini menamÂbahkan, peneriban gurandil yang selama puluhan tahun menanbang emas di areal AnÂtam sudah ditertibkan.
“Nah, jika produksinya tetap, ini yang harus dipertanyakan. Makanya pansus diperlukan unÂtuk investigasi,†tegasnya.
Iwan pun heran dengan fakta bahwa wilayah KecaÂmatan Nanggung memiliki anÂgka kemiskinan cukup tinggi. Pasalnya, disana ada perusaÂhaan tambang emas yang seÂharusnya bisa menjamin keseÂjahteraan masyarakat disana.
Ini suatu keanehan yang sanÂgat luar biasa. Dari data yang kami terima, angka kemiskinan di Nanggung ini menempati uruÂtan kelima dari 40 kecamatan,†ungkapnya.