BOGOR TODAYÂ – Untuk mengukur tingkat polusi di Kota Bogor, Badan Penanganan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor dibanÂtu DLLAJ Kota Bogor, Polres Bogor Kota dan Denpom III/1 Bogor memeriksa emisi ribuan kendaraan pribadi. Pemeriksaan dilakukan di empat titik Jalan Protokol di Kota Bogor, Jalan Cilendek, Jalan Pajajaran, Jalan AbdulÂlah Bin Nuh dan Jalan Pemuda.
Pemeriksaan ini dilakukan selama empat hari, mulai tanggal 3 – 6 Juni 2015. Untuk kenÂdaraan yang melanggar diatas ambang batas emisi direkomendasikan periksa ke bengkel, sementara yang lulus diberikan stiker khuÂsus lulus uji emisi.
Kasubid Pengendalian Pencemaran LingÂkungan pada BPLH Kota Bogor, Syinta Juwita mengatakan, kegiatan ini untuk memperinÂgati Hari Lingkungan Hidup Dunia dan Hari Jadi Bogor (HJB). “Kami akan melakukan pemeriksaan di empat ruas jalan, dan ini hari ketiga. Hari pertama di Cilendek, keÂmudian akan dilakukan di Jalan Pengadilan Agama Yasmin, hari ke empat di depan kanÂtor Jalan Pemuda untuk pengujian kualitas lingkungan,†ungkapnya.
Syinta menambahkan, faktor penyebab polusi udara di Kota Bogor adalah 60-70 persen dari emisi kendaraan bermotor, dari kegiatan industri usaha 10 persen dan kegÂiatan domestik serta pembakaran sampah 20 persen. “Kami melihat kondisi sekarang banyak kendaraan yang melewati ruas jalan di Kota Bogor, untuk itu kami lakukan uji emisi,†tegasnya.
Syinta menuturkan, kalau yang tidak luÂlus diberikan sosialisasi untuk pergi ke bengÂkel. Kalau yang lulus diberikan stiker, BPLH juga dari hasil pemeriksaan merumuskan tentang kebijakan emisi kendaraan.
“Ini khusus kendaraan pribadi, kalau angkutan umum sudah ada KIR di DLLAJ. Kedepannya akan dibuat kebijakan bersama harus lulus uji emisi, tapi masih dirumuskan. Ini dilakukan agar udara kota Bogor tetap terjaga,†tuturnya.
Parameter pemeriksaannya yakni opasiÂtas tingkat ketebalan asap untuk kendaraan berbahan bakar solar, dan dari bahan bakar bensin yang di periksa karbon monoksida (CO) dan hidro karbon (HC). “Berdasarkan Permen LH no 5 tahun 2006 jadi BPLH menginventarisir, kami olah datanya dan reÂkomendasinya seperti apa. Dalam pemerikÂsaan ada dua yang lulus dan tidak lulus,†bebernya.
“Kami usahakan 1200 kendaraan selama empat hari,†tutupnya.
(Rizky dewantara)