EKSPANSI Group 70 (G70) Internasional dengan menggandeng PT Sentul City Tbk untuk membangun Silicon Valley di daerah Sumur Batu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, diapresiasi Pemkab Bogor. Apasaja permintaan Bupati Bogor Hj Nurhayanti?
RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]
Dengan area seluas 140 hektare bernama SenÂtul City Tech Center itu, Yanti (sapaan akrab Bupati Bogor) berharap banyak tenaga kerja dari Bogor yang terserap. “Harapannya tentu menekan jumlah pengangguran,†kata Yanti, Senin (29/2/2016).
Menurutnya, saat ini baru kaÂwasan Gedebage, Bandung yang bergerak maju. Dengan membuat Silicon Valley, mampu membantu perkembangan Kabupaten Bogor, khususnya Cibinong Raya sebagai pusat kawasan promosi Bumi Tegar Beriman.
“Diharapkan, technopolis ini tidak cuma membangun kota modÂern tetapi sekaligus menyiapkan industri padat teknologi. Apalagi kalau sampai ada perguruan tinggi berbasis teknologi. Selain itu, kita juga menghadapi Pasar Bebas ASEÂAN sekarang ini,†kata Yanti.
Nurhayanti berharap, adÂanya perguruan tinggi berbasis teknologi bisa mencetak generasi baru yang unggul dalam bidang startup khususnya. Menurutnya, keberadaan Institut Pertanian BoÂgor (IPB) serta pusat penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan IndoÂnesia (LIPI), sangat mendukung technopolis itu.
“Kami tentunya akan bersinÂergi dalam mendukung penataan wilayah khususnya transportasi juga pelestarian lingkungan dan ketenagakerjaan. Belum lagi, ada rencana jalur LRT nanti stasiun pemberhentiannya di Sentul terÂwujud. Tentu bisa saling melengÂkapi,†lanjutnya.
Terpisah, Kepala Badan PerenÂcanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Dr Syarifah Sofiah menegaskan, selain mendongkrak kemajuan teknologi di Indonesia dan Kabupaten Bogor khususnya, technopolis ini bisa membuka peluang investasi dalam bidang industri teknologi.
“Sangat bagus kalau ini benar-benar terwujud. Badan PenanaÂman Modal dan Pelayanan TerÂpadu Satu Pintu (BPMPTSP) harus siap-siap nih. Ini bisa membuka mata daerah lain kalau Kabupaten Bogor bukan cuma sekedar kamÂpung besar,†kata Syarifah.
G70 International dan PT Sentul City Tbktelah menyetujui proyek pembangunan superblock di daerah Sumur Batu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, denÂgan area seluas 140 hektare.
Nantinya, area Sumur Batu itu digadang-gadang akan menjadi Silicon Valley Indonesia, kawasan teknologi terkemuka dengan nama Sentul City Tech Center.
Dikutip dari siaran persnya, Group 70 International dan Sentul City menandatangani kemitraan strategis jangka panjang di Sentul Highlands Golf, Bogor, Jumat 26 Februari 2016.
Proyek pertama ini segera dimulai dan akan melengkapi masterplan Sentul City secara keseluruhan dalam membangun kota hijau yang berkelanjutan dan inovatif bagi masyarakat. “Kami sangat antusias untuk melakukan ekspansi di Indonesia dan bermiÂtra dengan pengembang seperti Sentul City, yang memiliki komitÂmen yang sama untuk memastiÂkan laba atas investasi yang sehat untuk klien, menciptakan nilai melalui branding dan desain yang inovatif,†kata Ketua Group 70 InÂternational, Francis S. Oda.
Francis mengatakan, pihaknya memiliki visi membangun kantor di Jakarta, sebagai tambahan dari kantor pusat mereka di Honolulu. Ini bertujuan untuk memberikan layanan tingkat tinggi bagi mitra lokal dengan kualitas desain inÂternasional, yang mencerminkan budaya lokal, sense of place, dan desain yang berkelanjutan.
Ekspansi Group 70 InternaÂtional di Indonesia, mencerminkÂan sektor properti premium IndoÂnesia yang tengah naik daun, guna mendukung pertumbuhan kelas menengah di Indonesia. KomitÂmen perusahaan terhadap pasar Indonesia tidak hanya sebatas terÂjalinnya kemitraan strategis denÂgan Sentul City, tetapi juga meÂlalui pembukaan kantor pertama Group 70 International di luar HoÂnolulu, di kawasan bisnis utama di Sudirman, Jakarta.
Sementara itu, Presiden DiÂrektur Sentul City, Keith Steven Muljadi, mengaku senang dapat bermitra dengan perusahaan terÂkemuka seperti Group 70 InterÂnational. “Kemitraan strategis ini akan mendorong kapasitas utama Sentul City dalam menyediakan produk-produk inovatif dan raÂmah lingkungan. Di Sentul City, kami berkomitmen untuk memÂberikan kehidupan berkualitas tinggi dengan mengintegrasikan alam, fasilitas gaya hidup preÂmium dan kemudahan akses bagi masyarakat yang terus berkemÂbang,†katanya.
Silicon Valley (Lembah Silikon) adalah julukan bagi daerah seÂlatan dari San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat. JuluÂkan ini diraih karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor. Daerahnya termasuk San Jose, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto.
Perusahaan-perusahaan yang sekarang menghuni Lembah SiÂlikon, di antara lain adalah: Adobe Systems, Apple Computer, Cisco Systems, eBay, Google, Hewlett-Packard, Intel, dan Yahoo!.
Nama Silicon Valley pertama kali digunakan oleh Ralph Vaerst, entrepreneur sukses di Central California. Penggunaan secara tertulis pertama kali oleh Don Hoefler, teman Vaerst, yang mengÂgunakan nama ini sebagai judul sebuah artikel seri di koran mingÂguan Electronic News. Artikel seri ini berjudul “Silicon Valley in the USA†dan dimulai pada edisi 11 JanÂuari 1971 koran ini. Nama Silicon Valley dipahami dan digunakan seÂcara luas baru sejak tahun 1980an, berkaitan erat dengan pengenalan produk IBM PC, dan banyak hardÂware dan software yang terkait, kepada konsumer. Kata Valley berasal dari Santa Clara Valley, yang berlokasi di ujung selatan San Francisco Bay, dan kata SiliÂcon berasal dari tingginya konÂsentrasi perusahaan yang terlibat dalam industri semikonduktor (siÂlikon digunakan untuk membuat produk semikonduktor komersial) dan komputer di area tersebut. Perusahaan-perusahan tersebut perlahan-lahan menggantikan perkebunan yang merupakan asal nama awal daerah ini, the Valley of Heart’s Delight.
Di Indonesia, sebenarnya suÂdah menancap kawasan Silicon Valley, yakni di daerah Motoling, dengan nama The Silicon Valley of Indonesia. Motoling adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Indonesia. Motoling merupakan kecamatan terbesar di Indonesia dengan jumlah desa sebanyak 27 desa (sesuai perhitungan pada waktu itu) yang kemudian dimekÂarkan menjadi 5 kecamatan yakni Ranoyapo, Motoling, Motoling Barat, Kumelembuay, dan MotolÂing Timur. (*)