DOA itu jangan disaÂmakan dengan obat yang hanya digunakan ketika sakit. Tetapi jadikanlah doa itu bagaikan udara yang setiap saat kita gunaÂkan untuk bernafas. Berhenti menghirup udara adalah tanda kematian akan segera tiba. Doa mestinya kita panjatkan sebagai tanda masih terhubungnya kita dengan as-Shamad, yaitu dzat yang menjadi kita Tempat Meminta.
Enggan berdoa adalah tanda-tanda penyakit hati. Seringkali keengganan berdoa itu meruÂpakan potret arogansi diri, perasaan bisa hidup sempurna tanpa Tuhan. Mungkin pula keenggaÂnan berdoa itu adalah karena keputusasaan yang disebabkan pola pandang yang sempit dan terÂbatas dengan menganggap kini adalah kini yang tak berkaitan dengan masa lalu dan masa depan.
Bisa jadi pula kelalaian berdoa disebabkan oleh butanya hati yang tak mampu melihat huÂkum kekuasaan dan hukum perubahan yang merupakan bagian dari hukum alam. Begitu banÂyak yang melupakan Dzat Yang Maha Kuasa, hanÂya karena merasa dekat dengan penguasa kecil, yang hanya memiliki kekuasaan sangat kecil.