Arif-Wibowo,-Direktur-Utama-PT-Garuda-IndonesiaJAKARTA, TODAY — Garuda Indonesia beren­cana menambah 23 pesawat baru di 2016. Rencana tersebut dilakukan dengan melihat terus tumbuhnya jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia. Ditambah lolosnya izin terbang Garuda Indonesia ke Benua Eropa.

“Kami akan tambah 6 pesawat berbadan lebar untuk rute jarak jauh Airbus A330, 8 pe­sawat biasa untuk rute menengah, dan 9 pe­sawat baling-baling ATR untuk rute pendek,” kata Arif Wibowo, Direktur Utama PT Garuda Indonesia dalam acara Open House di Menteri Perhubungan Igna­sius Jonan, Jakarta, Minggu (3/1/2015).

Tambahan pesawat baru tersebut akan dipakai untuk melayani rute baik domestik maupun luar negeri. Arif juga akan menerapkan sistem ro­tasi pesawat rute domestik dengan internasional. “Kita akan perbesar kapasitas ke kota-kota di daerah. Ide nam­bah kapasitas untuk tujuan Medan, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar dengan pesawat berbadan lebar dari Bandara Soekarno Hatta itu dengan ro­tasi pesawat domestik maupun internasional,” jelas Arif.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Sistem rotasi pesawat, kata Arif, akan berlaku khususnya untuk pesawat berbadan lebar yang permintaannya tinggi namun jumlah pesawatnya masih terbatas. “Saya lihat permintaan pesawat berbadan lebar meningkat. Jadi kita akan tingkatkan dengan rotasi pe­sawat. Contohnya pesawat dari Jepang mendarat jam 5 dan akan terbang lagi jam 1, bisa dipakai ke Denpasar atau Sura­baya. Rotasi pesawat bisa rute domestik dan luar negeri,” ujar Arif.

Sebelumnya, Komite Kes­elamatan Uni Eropa baru meri­lis ‘Air Safety List’ terbaru. Rilis ini menyampaikan daftar mas­kapai dunia yang lolos izin ter­bang ke negara Eropa. Seban­yak 4 maskapai RI dinyatakan lolos standar keselamatan yang disyaratkan sehingga bisa ter­bang ke Eropa. Salah satu mas­kapai yang lolos ialah Garuda Indonesia. Garuda Indonesia sendiri telah terbang melayani rute ke Eropa, seperti: Jakarta-Amsterdam.

BACA JUGA :  Dua Remaja di Lebak Duel Sengit Gunakan Senjata Tajam di Tengah Jalan Raya

Sebagai wujud komitmen menjaga aspek safety untuk layanan penerbangan berstan­dar internasional, Garuda In­donesia sejak tahun 2008 telah menjadi anggota IATA Opera­tional Safety Audit (IOSA) Cer­tified Airline. Sebagai anggota, Garuda Indonesia harus diau­dit secara berkala setiap dua tahun sekali.

Arif menegaskan, Garuda tidak main-main terhadap standar keselamatan hingga keamanan penerbangan. Apa­lagi Garuda Indonesia memiliki rute penerbangan internasion­al dan domestik.

“Garuda Indonesia ter­us meningkatkan program pengembangan ‘safety dan se­curity’ perusahaan dan terus berkomitmen untuk memenuhi atau comply terhadap aturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia dan internasional, untuk tujuan pengembangan perusahaan ke depan,” tandas­nya.

(Yuska Apitya/dtk)

============================================================
============================================================
============================================================