BOGOR, TODAYÂ – Nama InÂstitut Pertanian Bogor (IPB) kembali diharumkan mahaÂsiswanya dalam kancah inÂternasional. Salah satu mahaÂsiswinya berjaya di Malaysia mengangkat masalah pertaniÂan syariah untuk perlindunan petani.
Khadijah Hasim, mahaÂsiswa program studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB berhasil menyabet pengharÂgaan “1st Best Poster PresenÂtation dalam The 5th InterÂnational Agricultural Student Symposium (IASS)†di UniverÂsiti Putra Malaysia.
Kegiatan yang digelar pada 18 – 27 Februari 2016 ini menÂgangkat tema “Grafting the Scion of Knowledge for ToÂmorrow Agricultureâ€.
Sebanyak 46 peserta yang berasal dari Jepang, Thailand, China, Malaysia, dan IndoneÂsia memaparkan presentasinÂya di sesi poster presentation.
Rasa bangga seketika meÂnyeruak dalam diri Khadijah saat ia diumumkan sebagai “The 1st Best Poster Presentationâ€.
Khadijah sebagai salah satu perwakilan dari IPB juga InÂdonesia menampilkan sebuah karya tulis berjudul The DeÂvelopment of Sharia AgriculÂtural Insurance for The WelÂfare of Paddy Farmers.
Karya tulis ini mengangkat skema asuransi pertanian syaÂriah khusus bagi petani padi. Ia menuturkan, dalam persÂpektif syariah, Islam memiliki kewajiban melindungi kehiduÂpan manusia (hifzun nafs) dan menjamin ketersediaan panÂgan, terutama padi sebagai pangan pokok masyarakat Indonesia.
Perlu Perlindungan Petani
Dari dasar inilah, Khadijah merasa perlu adanya perlindÂungan terhadap petani padi. “Saat ini memang sudah banÂyak program yang ditujuÂkan bagi petani padi, namun belum ada program yang melindungi secara berkelanÂjutan dari kerugian akibat bencana alam dan kegagalan panen,â€katanya.
Oleh karena itu, ia berharap skema asuransi pertanian syaÂriah ini bisa melengkapi asurÂansi konvensional yang telah dijalankan pemerintah. DenÂgan itu, kehidupan petani padi lebih sejahtera dan tidak teranÂcam kerugian akibat bencana alam dan kegagalan panen.
Selain nengikuti konferÂensi, seluruh peserta juga berkunjung ke World PhalaepÂnosis (bunga Anggrek) dan kebun buah-buahan terbesar di Malaysia, praktik pembuÂdidayaan jamur, campus tour, kunjungan ke museum benih dan serangga, serta trip ke tempat bersejarah di Kuala Lumpur.
Pada malam harinya mereka berkesempatan menampilkan budaya dari masing-masing negÂara dalam acara Cultural Night.
(Abdul Kadir Basalamah)