CIBINONG TODAY – Profesi sebagai guru tenaga pendidik bukanlah hal yang menyenangkan, dan bukan perkara mudah dalam menjalaninya. Pikiran dan tenaga terkuras namun tak sebanding dengan upay yang diterima, bahkan ada istilah gaji guru honorer dibawah gaji buruh. Dan itu kenyataan yang dialami ribuan guru honorer di kabupaten dengan APBD yang mencapai Rp 7 triliun lebih.

‎
Teriakan lantang orator aksi puluhan guru honorer yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer (PGH) Kabupaten Bogor menuntut dan menagih janji bupati Bogor yang akan m‎ensejahterakan guru honorer di depan gerbang komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dihadang puluhan personil gabungan Satpol PP dan Polres Bogor.
“Kami adalah pahlawan pendidikan yang membimbing, mendidik, memberikan ilmu kepada anak – anak generasi penerus bangsa sehingga menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan bangsa ini. Tapi, pemerintah tidak pernah memikirkan nasib guru honorer yang gajinya kecil,” teriak Ruhyat orator aksi, Kamis (18/5/2017).
Banyak guru honorer yang telah mengabdi belasan bahkan puluhan tahun, namun kesejahteraanya tidak dijamin pemerintah. Janji bupati Bogor yang akan memberikan perhatian kepada guru honorer berupa SK hingga kini tidak pernah direalisasikan. “Gaji kami hanya Rp 650 ribu sebulan, cukup apa uang segitu, jangankan buat menghidupi keluarga buat ongkos saja sudah habis,” teriak salah seorang guru honorer yang ikut aksi.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara pendemo dengan puluhan aparat yang mengamankan aksi, namun ketegangan itu bisa dilerai dan kembali kondusif. Namun, pendemo mengancam tidak akan membubarkan diri sebelum bertemu dengan orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman. “Kami tidak akan pulang sebelum bupati menemui kami dan memenuhi janjinya,” tandasnya. (Iman R Hakim)‎
BACA JUGA :  Bima Arya Sempatkan Tinjau Penataan Fasad Otista
============================================================
============================================================
============================================================