Plov atau Pilaf adalah hidangan nasi yang dimasak dengan kaldu. Dalam beberapa resep, beras dimasak hingga berwarna coklat, diaduk dan dimasak bersama dengan potongan bawang, wortel, daging, garam dan air. Plov juga dikeÂnal sebagai Pilav, pilau, pilafi, pulao, palaw, palavu, plov, palov, polov, polo, polo dan kurysh. Masakan ini dikenal secara luas di negara-negara Balkan, Timur Tengah, KaukaÂsus, Asia Tengah dan Asia Selatan, Afrika Timur, Amerika Latin serta Karibia masakan. Ini adalah makanan pokok dan hidangan nasional untuk bangsa Afghan, Armenia, Azerbaijan, Bangladesh, Balochi, Bukharan Yahudi, Kreta, Kyrgyz, Kurdi, India, Iran, Pakistan, Swahili termasuk Kenya, Tanzania- Zanzibar, Uyghur, Uzbek, Tajik dan Turki .
Nia S. Amira
[email protected]
Pilav adalah kata Turki dan secara umum digunakan dalam istilah bahasa Inggris, yang awalnya berasal dari Polow dari bahasa PerÂsia, yang berarti bola nasi. Pulao atau Pallo adalah kata yang digunakan untuk merujuk hidangan dalam bahasa Sansekerta kuno dan dalam Epik Mahabharata disebutkan tentang beras dan daging yang dimasak bersama-sama. Daging pulao adalah tradisi mansyaraÂkat Pakistan dan India Utara, terutama di kalangan penduduk Muslim. Biryani adalah hidangan nasi yang mirip dengan pilaf, diÂperkenalkan ke seluruh Asia Selatan selama dinasti Mughal.
Plov telah menjadi hidangan terhormat bagi bangsa-bangsa di Asia Tengah, Timur Tengah, Rusia, bahkan di Asia Selatan. MeruÂpakan hidangan kombinasi antara beras dan daging yang mashyur pada abad ke-10 dan ke-11 di mana orang pada waktu itu menghiÂdangkan Plov sebagai hidangan utama pada acara pernikahan dan pertemuan penting pada saat hari-hari libur. Beras adalah eleÂmen yang sangat penting yang hanya mampu disiapkan oleh orang-orang pada waktu itu. Plov dikonsumsi sebagai hidangan penyemÂbuh, membantu orang untuk memulihkan kekuatan dan setelah bekerja berat atau berÂtempur.
Alexander Agung adalah raja yang memerintah di beberapa kerajaan di luar neÂgerinya sendiri. Raja super ini lahir di MakeÂdonia dan memerintah negara selama periÂode 336-323 SM, dia memperkenalkan Plov untuk prajuritnya yang pemberani untuk dapat memiliki daya tahan yang kuat selama pertempuran hebat dalam menaklukkan MeÂsir, Persia, dan Asia. Plov disajikan kepada Alexander Agung pada perjamuan kerajaan saat menaklukan Sogdian ibukota MaraÂkanda, Uzbekistan (saat ini dikenal sebagai kota Samarqand). Diyakini bahwa prajurit-prajurit Alexander Agung membawa resep Plov saat kembali ke Makedonia dan setelah itu resep pun tersebar ke seluruh Yunani Kuno. Resep Pilaf pertama kali didokumenÂtasikan oleh seorang sarjana Persia abad ke- 11, yang bernama Abu Ali Ibnu Sina atau AviÂcenna yang di dalam buku-bukunya tentang ilmu kedokteran ditulis mengenai berbagai makanan, termasuk beberapa jenis pilaf. Avicenna menulis tentang keuntungan dan kerugian dari setiap bahan yang digunakan dalam memasak Plov. Bangsa Uzbek dan Tajik menganggap Ibnu Sina sebagai bapak Pilav modern. Tamerlane atau Timur Lang, pendiri Uzbek juga memasukkan menu Plov ke dalam ransum tentara nya.
Selama periode Uni Soviet, hidangan verÂsi Asia Tengah ini tersebar ke seluruh repubÂlik Soviet, dan menjadi bagian dari masakan umum di Uni Soviet.
Plov atau Pilav di Asia Tengah dimasak dalam rebusan kaldu daging dan sayuran yang disebut Zirvak, hingga semua bahan terserap ke dalam beras. Panas tertentu saat memasak adalah dengan cara menutup panic, biasanya dimasak dalam wajan yang disebut kazan atau deghi diatas api. Tradisi memasak mencakup banyak variasi yang ada di daerah masing-maÂsing, seperti dengan domba, lemak domÂba yang berwarna coklat, dan kemuÂdian direbus denÂgan bawang bombay yang sudah digoreng, bawang putih serta wortel. Plov yang dimaÂsak dengan ayam jarang terlihat di kota-kota lain tapi ini adalah resep tradisÂional dari Bukhara, salah satu kota kuno di Uzbekistan dan biasanya dibumbui denÂgan jintan hitam, keÂtumbar, barberries, paprika merah, marigold, serta merica. Ujung b a w a n g putih dan kacang garÂbanzo dipendamkan ke dalam berasi selama memasak. Wanita Asia Tengah biÂasanya menghiasi Plov dengan aprikot kerÂing, cranberry, kisÂmis dan disiapkan pada acara-acara khusus.
Kuliner Persia mengacu pada berÂbagai jenis olahan beras seperti; Polov atau nasi dimasak dalam kaldu sedangÂkan butir tetap terpisah, Chelov atau nasi putih denÂgan biji-bijian yang terpisah, Kateh atau ketan, Biryani, dan TaÂjine atau Beras yang dimasak ber jam-jam dengan sayuran dan daging , dimasak dalam piring yang dirancang khusus yang disebut Tajine.
Tajik Osh Paz sering disajikan di rumah untuk anggota keluarga dan tamu oleh para ibu rumah tangga. Osh Paz atau Master Chef Osh adalah juru masak yang memasak hiÂdangan nasional di atas api terbuka, kadang-kadang melayani hingga 1.000 orang dalam satu acara pada hari libur atau acaÂra-acara seperti pernikahan. Nahor Oshi, atau Plov di pagi hari, disajikan di pagi hari (antara puÂkul 6 dan 9) untuk pertemuan besar, biasanya sebagai bagian dari perÂayaan pernikaÂhan. Plov mirip dengan tradisi makanan di InÂdonesia, Nasi Goreng tapi menu sarapan lokal ini menjadi terkenal ke seluruh dunia setelah banyak para ekspaÂtriat menilai makanan sisa semalam ini sebagai salah satu hidangan favorit asal InÂdonesia selain Sate Ayam dan Rendang.
Dalam hidanÂgan Afghanistan dan Pashtun, Kabuli Palaw dibuat dengan cara memasak beras basmati dalam saus kaldu-sepert dengan domba, ayam, atau daging sapi. KaÂbuli Palaw dipangÂgang dalam oven dan atasnya diberi irisan wortel goreÂng serta kismis. Kacang cincang seperti pistachio, walnut, almond dapat ditambahkan juga sebagai hiasan. Nasi kabuli Palaw denÂgan wortel dan raisons sangat populer di Arab SauÂdi, di kenal sebagai Roz Bukhari, artinya beras dari Bukhari (Bukhara).
Pilaf di Azerbaijan dimasak dengan domÂba, aprikot yang dibelah dua, buah plum, biji aprikot dan nasi sebagian diwarnai denÂgan kunyit. Terdapat 40 jenis Plov AzerbaiÂjan yang menggunakan resep yang berbeda. Salah satu hidangan yang paling terkenal adalah Plov dengan Saffron, disajikan denÂgan berbagai bumbu dan sayuran, yang merupakan kombinasi khas dari Uzbek Plov. Secara tradisional Azerbaijan Plov terdiri dari tiga komponen yang berbeda, disajikan secara bersamaan namun di piring-piring terpisah: nasi hangat (tidak pernah panas), gara atau teman makan nasi termasuk daging goreng, buah-buahan kering, telur, atau ikan disiapkan sebagai teman makan nasi, dengan rempah-rempah yang beraroma. Nasi tidak dicampur dengan hidangan lain saat makan plov.
Dalam masakan Yunani, Pilafi adalah hiÂdangan yang halus dan lembut. BeÂras direbus dalam kaldu daging. GamopÃlafo atau Pilaf untuk acara PernikaÂh a n adalah pilaf yang disajikan secara tradisional hanya di pesta pernikahan dan perayaan besar di pulau Kreta, Yunani di mana beras dimasak dalam kaldu domba atau kambing, kemudian setelah masak diberi perasan air jeruk lemon. Di Grenada dan Trinidad serta Tobago, yang termasuk Pilav atau Pelau terÂmasuk kacang-kacangan, juga daging sapi atau ayam dan kadang-kadang buah labu atau potongan ekor babi. Poule au Riz khas Perancis atau ayam yang dimasak dengan beras, sering disajikan dengan saus supreme dan kadang-kadang disebandingkan dengan Pilaf.
Ada sebuah legenda yang menceritaÂkan kisah cinta seorang pangeran dari kota Bukhara ‘yang jatuh cinta kepada putri seorang pengrajin yang miskin. Hukum loÂkal melarang kedua pasangan itu untuk meÂlangsungkan pernikahan dan membuat sang pangeran jatuh sakit dan dibawa ke Avicenna yang menyembuhkan dia dengan psikoteraÂpi dan setelah memeriksa denyut nadi sang pangeran menyebutkan semua penghuni distrik di Bukhara dan mengucapkan nama gadis malang itu, dengan segera denyiut nadi sang pangeran bergerak naik. AvicenÂna memberikan resep khusus pengobatan kasih sayang yang menyebutkan sang panÂgeran harus makan Palov Osh, danmungkin ini adalah alasan mengapa Plov adalah yang waji DIMAKAN di pesta pernikahan di sebaÂgian besar negara-negara Asia Tengah dan Timur Tengah dan dibawah ini ada singkaÂtan mengapa hidangan berharga itu disebut Palov Osh:
P – Piyoz atau bawang, A – Ayoz atau worÂtel, L – Lakhm atau daging, O – Olio atau leÂmak, V – Vet atau garam, O – Ob atau air dan Sh – Shali atau beras