Untitled-12KABUT asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti sejumlah provinsi di Pulau Sumatera, terutama di Jambi dan Sumatera Selatan. Tapi Sumatera Selatan mendapat perhatian lebih.

YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]

Titik api paling banyak ada di Sumatera Selatan,” kata Presiden Joko Wido­do, setelah meninjau pembangunan jalur kere­ta api Bandar Udara Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, akhir pekan kemarin. “Makanya konsen­trasi pemadaman titik api diarahkan ke Sumatera Selatan,” kata dia.

Menurut dia, pemerintah tidak akan mengabaikan penegakan hu­kum bagi pelaku dan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas ter­jadinya pembakaran hutan dan la­han. “Itu pasti,” ucap Jokowi. Pengu­sutan secara hukum, ujar Presiden, dikomandoi Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti.

Adapun prajurit-prajurit mi­liter sudah mendarat di Provinsi Sumatera Selatan untuk mem­bantu pemadaman api. Mereka di bawah koordinasi Menteri Koor­dinator Politik, Hukum, dan Kea­manan Luhut Binsar Pandjaitan. Australia Turun Tangan

Tim pemadam dari Australia yang bertugas membantu pemada­man api akibat kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah di Indonesia akan tiba di Palembang, Sumatera Se­latan, hari ini, Minggu, 11 Oktober 2015.

Hal ini disampaikan Duta Be­sar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, dan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggu­langan Bencana Sutopo Purwo Nu­groho dalam konferensi pers di Gra­ha BNPB, Minggu, 11 Oktober 2015.

BACA JUGA :  Tak Terima Pacar Diganggu, Pemuda di Lampung Tengah Tusuk Remaja hingga Tewas

Menurut Sutopo, tim pem­adam dari Australia terdiri atas 12 orang. Adapun pesawat yang akan melakukan pemadaman, yakni pe­sawat Thor tipe Hercules L 100 den­gan kapasitas 15 ton air, akan tiba pada Rabu mendatang.

Pesawat tersebut hanya dapat di­operasikan selama lima hari karena masih digunakan untuk memadam­kan karhutla di NSW Australia.

Pesawat tersebut akan di turunk­an di Pangkalan Udara Palembang atau Pangkalpinang. Sedangkan tim dari Australia akan meninjau lokasi terlebih dulu, karena pesawat terse­but membutuhkan landasan pacu yang besar.

Sutopo menuturkan sebenarnya semua pesawat dan helikopter in­gin dilandaskan di helipad terdekat milik beberapa perusahaan. Namun rencana tersebut terkendala min­imnya avtur di lokasi terdekat.

Sutopo menjelaskan, tidak ada kesepakatan tertentu antara Indone­sia dan Australia dalam pemberian bantuan ini. “Ini semua dalam rangka kemanusiaan. Ketika suatu negara mendapat bencana, sudah sepatutnya saling membantu,” ucap Sutopo.

Singapura dan Malaysia Menyusul

Pesawat dari Singapura dan Ma­laysia mulai dipakai untuk memad­amkan kebakaran hutan di Sumatera Selatan bersama tim operasi udara dari Indonesia. Total ada tujuh he­likopter dan tiga pesawat fix wings yang melakukan water bombing serta satu pesawat Casa untuk hujan buatan. Operasi dikonsentrasikan di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyu­asin, Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA :  Remaja di Cicalengka Bandung Dibacok Geng Motor Slotter

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penang­gulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merilis, tujuh he­likopter dan empat pesawat tersebut terdiri atas 6 helikopter dari BNPB, 1 helikopter dari Singapore, 2 pe­sawat Air Tractor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 1 pesawat untuk hujan buatan dari BNPB, dan satu pesawat Bombardier dari Malaysia.

Pemerintah Malaysia telah men­girimkan satu pesawat jenis Bom­bardir 415 MP dengan kapasitas 6 ton. Tiba hari Jumat sore, pesawat ini akan beroperasi sampai 16 Ok­tober 2015. “Praktis hanya lima hari efektif. Setelah itu, pihak Malaysia akan melihat situasi, apakah ditarik pulang atau diperpanjang,” ujarnya.

Singapura telah mengirimkan satu helikopter Chinook dengan kapasitas 5 ton air yang tiba pada Sabtu siang, 10 Oktober 2015. Heli ini akan dioperasikan selama 13 hari, yaitu 11-23 Oktober 2015. “Pemegang komando kendali nasional adalah Indonesia/BNPB,” tuturnya. Sedan­gkan komando pengendali operasi sehari-hari berada pada Komandan Sub-Satgas Udara.

Australia juga akan mengirimkan pesawat Thor tipe Hercules L 100 dengan kapasitas 15 ton air. Adapun pengisian air dilakukan dengan me­mompa dari mobil tangki. Pesawat ini hanya dapat dioperasikan selama lima hari, karena masih digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di NSW Australia. Indonesia masih menunggu konfir­masi bantuan pesawat dari negara lain. (/net)

============================================================
============================================================
============================================================