BOGOR, Today – Komisi III DPRD Kabupaten Bogor mendu­kung langkah Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) untuk memasukkan daftar hi­tam para penyedia jasa yang tidak mampu menyelesaikan pa­ket proyek tahun ini.

“Aturannya kan, penyedia jasa konstruksi yang tak sanggup menyelesaikan tanggung jaw­abnya hingga masa kontrak be­rakhir harus diblacklist,” tegas Ketua Komisi III Wawan Haikal Kurdi, Jumat (18/12/2015).

Menurutnya, penyebab ter­lambatnya penyelesaian pe­kerjaan fisik di DBMP, selain lelang yang terlambat, keputu­san Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (KLPBJ) yang memenangkan perusahaan dengan penawaran terendah juga ikut andil.

“Ada beberapa paket proyek di Bina Marga yang har­ganya dibanting mulai dari 15 hingga 20 persen. Ini kan tak masuk akal, tapi kenapa KLPBJ memenangkan mer­eka. Padahal dalam prinsip lelang, penawar terendah ti­dak otomatis harus dijadikan pemenang,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Rahasia Orang Jepang Miliki Kulit Mulus dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

Komisi III, kata Wawan, mu­lai pekan depan akan meninjau proyek-proyek peningkatan ja­lan yang diperkirakan pada Se­lasa 22 Desember mendatang tidak akan rampung.

“Kita akan mendesak Bina Marga dan Pengairan untuk melaporkan perusahaan yang tak sanggup menyelesaikan kontraknya ke Lembaga Kebi­jakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), agar pe­rusahaan tersebut tidak bisa mengikuti pelelangan proyek pemerintah di seluruh Indo­nesia,” katanya.

BACA JUGA :  Sekda Burhanudin Ingatkan Jajaran Diskop UKM Untuk Bekerja Superteam

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Edi Wardhani men­gungkapkan, dari 305 paket proyek dengan total Rp 500 mil­iar, ada tiga proyek peningkatan jalan yang tak akan rampung. “Perusahaan yang terbukti tak mampu menjalankan amanat kontrak pastinya akan kita blacklist atau dimasukan kedalam daftar hitam,” te­gasnya.

Menurut Edwar, ada tiga paket peningkatan jalan yang diperkirakan tidak akan rampung, 22 De­sember merupak­an batas akhir semua kontrak pekerjaan yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan. “Dari hitung-hitun­gan kami ada tiga peker­jaan yang tak akan beres,” ujarnya .

(Ri­shad Novian­syah)

============================================================
============================================================
============================================================