Untitled-17ORIENTASI hidup yang utama adalah bahagia. Ke­bahagiaan itu juga yang kini sering kita ungkapkan dalam doá ke hadirat Allah Mahakuasa. Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, serta terbebas dari petaka.

Bang Sem Haesy

SANGHYANG Siksakanda Karesian men­gibaratkan, hidup bahagia itu laksana “pare beurat sangga.” Ibarat padi berat isinya. Dituturkan: “Lamun maka suka rasa urang, kangken pare beurat sang­ga. Boa maka hurip na urang reya. Ya katemu wwit ning suka lawan enak. Salang nu ngupat, ala panyaraman. Aya twah urang ma eureunan.”

Artinya, bila kita merasa bahagia, ibarat padi berat isi, pasti karena mampu mem­beri kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga, dan orang banyak. Ke­bahagiaan itu terjadi, ketika kita bertemu dengan sumber-sum­ber kesenangan dan kenikmatan. Yakni, tahan celaan dan mampu mengam­bil hikmah dari setiap nasihat yang diberikan orang. Kebahagiaan lain yang sangat bermakna adalah ketika kita mampu menghampiri sumber kebajikan, mata air ke­sabaran dan kemaafan. Yaitu, orang tua. Karenanya, San­ghyang Siksakanda Karesian mengingatkan, bila sedang tidak terlalu sibu, luangkan waktu bertemu orang tua (ayah dan ibu). Karena orang tua itu, manusia sejati, yang pada dirinya melekat keutamaan tertinggi. Ibarat kata, ibu bapak itu, dewata yang menjelma di bumi, keramat hidup yang nyata. Padanya terdapat benih kebajikan dan pohon kebenaran.

BACA JUGA :  Cara Membuat Dendeng Batokok ala Restoran Padang yang Lezat Anti Gagal

“Hanteu twah urang ma ungang ambu-bapa. Kalin­gana janma ngara-(n)na. Ya sinangguh paramar/ra/ta wis­esa, ya kangken dewa mangjanma ngara(n)na. Nya sang puma sarira, nya wwit ning hayu, ya puhun ning bener.,” begitu tersurat dalam Sanghyang Siksakanda Karesian.

Dalam konteks budaya dan akhlak, juga agama, orang tua, terutama ibu laksana sumberdaya hidup yang luar biasa. Ibu adalah samodera kemaafan, kemarahan ibu dapat menjelma menjadi kemarahan Tuhan. Begitu seba­liknya, restu Ibu bisa mempercepat hadirnya restu Ilahi.

Apa sungguh yang kita peroleh dari orang tua (khasn­ya ibu)?

Hal yang paling utama adalah pelengkap kehidupan yang tak akan diperoleh dari siapapun dan darimana pun. Yaitu, kiat konkret agar hidup kita tidak mudah ga­gal, tidak mudah lantak oleh ujian dan cobaan. Sanghy­ang Siksakanda Karesian, secara eksplisit menyebut:

“Ini pangimbuh ning twah pakeun mo tiwas kala manghurip, pa-keun wastu di imah di maneh. Emet, im­eut. rajeun, leukcen, paka predana, morogol-rogol, pu­rusa ning sa, widagda, hapitan. kara wa-leya, cangcingan, langsitan. Jaga ‘rang ngajadikeun gaga-sawh, tihap ulah sangsara. Jaga rang nyieun kebo/a/n, tihap mulah ngu(n)deur ka huma beet sakalih, ka huma lega sakalih. Hamo ma beunang urang laku sadu. Cocooan ulah tihap meuli mulah tihap nukeur. Pakarang ulah tihap nginjeum.”

BACA JUGA :  Panas Siang Hari Paling Nikmat Menyantap Rujak Buah Bumbu Kecap Dijamin Bikin Melek, Ini Dia Cara Membuatnya

Artinya, dari orang tua, khasnya ibu kita memperoleh pelengkap perilaku agar tidak gagal dalam hidup, agar rumah tangga kita penuh berkah. Yaitu: cermat, teliti, tekun, cukup sandang, bersemangat, berkepribadian, berjiwa ikhlas laksana pahlawan, bijaksana, berani ber­korban, dermawan, cekatan, dan terampil. Kesemua itu, memberi makna atas hidup kita sesungguhnya.

Isyarat di atas juga menjelaskan kepada kita, bahwa harta dan kuasa hanyalah sarana minimalis: kita mem­buat sawah agar tidak sengsara, kita membuat kebun agar tidak mengambil buah-buahan dan sayur mayu ke­butuhan hidup dari ladang orang lain – karena kita tak bisa memintanya. Kita memelihara ternak, pun sekadar tidak membeli atau barter. Dan memiliki perkakas seka­dar tidak meminjam kepada orang lain.

Alhasil orang tua (terutama yang masih hidup) perlu harus kita sambangi, karena sukacitanya akan memercik­kan sukacita bagi kehidupan kita. Dan yang telah tiada, wajib kita sambangi dengan do’a. Kemuliaan akhlak ini yang dulu ditinggalkan di Pakuan.

============================================================
============================================================
============================================================