BOGOR TODAY – Center for Islamic Business and Economic Studies (CIBEST) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan UmÂmah Market (UMMAR) menggelar Bazar Syariah & Soft Launching App Ummah Market (UMMAR)†di lapangan Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, keÂmarin.
Acara dimulai dengan ceramah agama oleh UsÂtad Didin Hafidhuddin dengan tema “Hijrah Bisnisâ€, dilanjutkan dengan sambutan dari Walikota Bogor, Bima Arya. Dr. Irfan Syauqi Beik dari CIBEST LPPM IPB mengisi Talkshow “Ekonomi Syariah†dilanjutÂkan dengan tampilnya dua pendiri UMMAR yaitu Putra Fajar dan Lio Hudyawan.
Putra menceritakan asal muasal ide platform jaringan usaha muslim ini, yaitu melihat semakin banyaknya pengusaha yang berhijrah dan menÂjalankan bisnisnya secara Islami, ditambah penÂgalaman pribadi dari 2012 menghadapi berbagai tantangan dalam berhijrah.
Menurut hasil survei yang dilaksanakan oleh Center for Middle Class Consumer Studies (CMCS), fenomena yang terjadi, tatkala penduduk IndoneÂsia semakin naik pendapatannya, mereka justru semakin religius. Agama menjadi faktor penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Fenomena ini bisa terlihat dalam berbagai hal, umpamanya semakin banyaknya orang Indonesia mengenakan hijab, tingginya kebutuhan musholla di berbagai fasilitas umum seperti mal, kafe atau restoran, tingginya minat masyarakat terhadap sekolah berÂpendidikan keagamaan, tumbuhnya industri yang sesuai dengan ketentuan syariah, sensitifnya isu halal dalam makanan atau pun kosmetik. “Lalu terÂpikirkan untuk membangun sebuah sistem dimana usaha-usaha dalam berbagai industri tersebut bisa saling terkoneksi satu dengan lainnya, agar terjadi saling jual beli, interaksi dan sinergi. Konsep ini dinamakan “Muslim Helping Muslim Businessâ€. Sistem ini menjadi platform jaringan perdagangan syariah yang dinamakan Ummah Market atau UMÂMAR,†paparnya.
UMMAR merupakan Business Locator AppliÂcation berbasis android pertama yang ada di duÂnia. UMMAR akan memfasilitasi para pedagang muslim untuk saling terhubung satu sama lain. Melalui GPS, pengusaha muslim yang ada di UMÂMAR dapat mengetahui keberadaan pengusaha muslim lainnya dalam radius 15 km (radius ini seÂmakin mengecil seiring pertumbuhan usaha yang bergabung). Lalu melalui informasi tersebut penÂgusaha muslim akan saling ber-silaturahim dan mengenal lebih dalam sebelum terjadi transaksi jual beli antar sesama pengusaha muslim. Inilah yang menjadi keunikan dari UMMAR, bahwa nilai “Amanah†harus dibangun dalam setiap interaksi antar member UMMAR.
(Imam Bachtiar/*)
Mohon alamat sekretariat dan no kontak. trimksh