BOGOR TODAYÂ – Ratusan karyawan Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor menggelar aksi unjuk rasa di halaÂman rumah sakit tersebut, kemarin pagi. Para pengunjuk rasa menuntut pengemÂbalian hak remunerasi karyawan yang mengalami pemotongan sebesar 30% seÂjak Oktober lalu.
Dalam aksi ini, pendemo melayangkan tuntutan antara lain menuntut mundur direktur utama dan ketiga direksi dari jaÂbatan karena dinilai tidak mampu mengeÂlola manajemen sesuai dengan aturan yang berlaku bagi PNS Badan Layanan Umum.
“Kami merasa pemotongan ini semena-mena, setelah kami memberikan pelayÂanan tapi tidak mendapatkan yang sesÂuai. Coba itu ditanyakan kepada direktur keuangan dan diperhatikan oleh direktur yang uang tahun 2014 sebesar Rp7,1 miliar dikemanakan, ” ujar koordinator aksi BuÂman dalam orasinya, Senin (14/12/2015).
Buman mengungkapkan, karyawan juga menuntut segera diterbitkan Surat Keputusan (SK) untuk 105 orang pegawai BLU dan diberlakukan Januari 2016. Serta menaikkan gaji pegawai honorer pada 1 Januari 2016.
Direktur Utama RSMM Kota Bogor Bambang Eko yang menemui ratusan penÂgunjuk rasa sangat menyayangkan aksi ini. Seharusnya, sebagai PNS, para karyawan harus tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat. “Saya sangat menyayangkan demo yang dilakukan oleh para karyawan hari ini, seharusnya tidak sampai harus begini,” katanya. Diakui Bambang, dengan menurunnya kinerja pelayanan tidak muÂdah untuk mengubahnya seperti membaÂlikkan telapak tangan. “Saya berada di sini ingin membantu RSMM, dan sudah menÂgamati manajemen. Jadi jangan pernah berharap, seperti membalikkan tangan unÂtuk mengubahnya dan semua membutuhÂkan proses, tidak akan cepat dan mudah,†tandasnya.
(Rizky Dewantara)