BOGOR, Today – Sejumlah ke­pala sekolah tingkat SD, SMP dan SMA se-Kota Bogor mengi­kuti pertukaran kepala sekolah dengan daerah lain selama 10 hari sejak 1 hingga 10 Desem­ber 2015.

Kasi Bidang Kurikulum Di­nas Pendidikan Kota Bogor, Jajang Koswara menjelaskan, kemitraan merupakan hal posi­tif. Pasalnya, masing-masing kepala sekolah bisa menggali ilmu, informasi dan merasakan budaya daerah lain.

“Ini juga bisa mengembang­kan hal positif yang selama ini ti­dak dapat diwadahi. Jadi seperti simbiosi mutualisme,” kata dia.

Menurutnya, ini merupakan lanjutan dari kegiatasn Workshop Kemitraan ‘On the Job Learning (OJL) yang diselenggarakan Ke­menterian Pendidikan dan Kebu­dayaan (Kemendikbud) RI selama lima hari di Jakarta.

“Ada empat kepala SD, dua SMP dan enam kepala SMA/sed­erajat di Kota Bogor yang bertu­kar dengan kepala sekolah dari daerah lain,” tambah Jajang

BACA JUGA :  Agam Sumbat Diguncang Gempa M 4,4

Di tingkat sekolah dasar, Kepala SDN Gunung Batu 1 ber­tukar posisi dengan SD 077279 Siofabanua Kabupaten Nias Utara. Sementara, Kepala SDN Polisi 4 bertukar posisi den­gan Kepala SDN 076071 Lasara Lapaw Kabupaten Nias Utara.

Dua pertukaran lainnya, yakni Kepala SDN Sindang Sari yang bertukar posisi dengan Kepala SD Siewa dan Kepala SD Swasta Pertiwi dengan Kepala SD 075083 Siheneasi Kabupat­en Nias Utara.

Tingkat sekolah menengah, Kepala SMPN 4 Kota Bogor bertu­kar posisi dengan Kepala SMP Ci­remai 2 Bondowoso. Sedangkan, Kepala SMPN 1 Kota Bogor semen­tara digantikan oleh Kepala SMP Telogo Sari Bondowoso.

BACA JUGA :  Cemilan Lezat ala Rumahan, Ini Dia Resep Donat Panggang Oreo Kesukaan Anak

Kepala SMAN 2 Kota Bogor, sementara waktu ‘mutasi’ ke SMAN Solok Selatan, Kepala SMAN 3 Kota Bogor ke Kali­mantan Selatan, dan Kepala SMAN 6 Kota Bogor ke Suma­tera Barat. Sedangkan, Kepala SMKN 1, 2, dan 3 Kota Bogor bertukar posisi dengan Kepala Sekolah SMKN 1, 2, dan 3 Ka­bupaten Sampang.

Irianto, Kepala SMKN 1 Ka­bupaten Sampang yang saat ini bertugas di SMKN 1 Kota Bogor mengatakan, program yang ia jalani bermanfaat menambah ilmu mengenai delapan standar pendidikan. Standar itu men­cakup isi, proses, penilaian, pen­gelolaan, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sara­na prasarana, dan pembiayaan.

“Di samping itu, kami juga belajar dan melihat penyu­sunan administrasi guru dan budaya sekolah,” ujar Irianto.

(Yuska Apitya/*)

============================================================
============================================================
============================================================