TURKI TODAY– Turki dan Israel resmi mengumumkan restorasi hubungan diplomaÂtik setelah enam tahun terÂputus. Perbaikan hubungan diam-diam telah dimulai seÂbelumnya, terutama dalam sektor perdagangan dan paÂriwisata setelah pemimpin kedua negara berbicara lewat sambungan telepon pada 2013. Namun, kesepakatan final baru tercapai pada MinÂggu lalu.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan kedua negara akan segera menempatkan duta besar di masing-masing negara.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaÂtakan normalisasi hubungan ini membuka kemungkinan penyaluran gas Israel ke Eropa via Turki. Netanyahu, yang berbicara setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Roma, mengatakan bahwa kesepakatan dengan Turki ini merupakan langkah penting. “Ini juga akan berdampak bagi perekonomian Israel, dan saya menggunakan kata itu dengan penuh pertimbangan,†ujar Netanyahu, kemarin.
Meski begitu, Israel tidak akan mencabut blokade ke terhadap Gaza, yang menjadi salah satu persyaratan kesepaÂkatan dari Turki. “Ini adalah persoalan keamanan tertinggi bagi kami. Saya tidak berniat untuk mengkompromikanÂnya. Hal itu penting untuk mencegah Hamas membanÂgun kekuatan mereka dan karena itu akan tetap berlaku sebagaimana sebelumnya,†teÂgas Netanyahu.
Namun Yildirim mengataÂkan bahwa di bawah kesepaÂkatan itu, blokade “grosir†Gaza dicabut. Turki kini bisa mengirimkan bantuan keÂmanusiaan dan produk non-militer ke Gaza. Pengiriman sebanyak 10 ribu ton akan dilakukan Jumat besok, kata Yildirim. Dan upaya selanÂjutnya akan difokuskan unÂtuk mengatasi krisis air dan listrik di Gaza. “Saudara PalÂestina kita di Gaza telah menÂderita banya dan kami telah membuat mereka bisa bernaÂfas dengan kesepakatan ini,†tambahnya dalam konferensi pers di Ankara.
Hubungan Turki dan IsÂrael memburuk setelah miÂliter Israel membunuh 10 akÂtivis pro-Palestina Turki yang berlayar untuk mendobrak blokade Israel di Jalur Gaza. Normalisasi dengan Rusia