(Dewi/Riefky/Diskominfo Kabupaten Bogor)

CIBINONG- Sisa Lebih PenggunaanAnggaran (SILPA)APBD kerap kali diartikandengan ketidak berhasilansuatu system Pemerintahandalam melaksanakan programmaupun kegiatan,untukmencapai kinerja pemerintahanyang baik. SILPA terjaditidak hanya akibat daritidak terlaksananya kegiatansehingga anggaran tidakterserap, dibeberapa kondisiSILPA bisa terjadi karenapemerintah telah melakukanefisiensi belanja daerah, meningkatnyapendapatan daerah,dan lainnya. SehinggaSILPA juga bisa memberikandampak positif bagi peningkatanpembangunan daerahkhususnya Kabupaten Bogor.Oleh karenanya, hasil SILPAtersebut dapat dijadikansumber pembiayaan pembangunanoleh Pemkab Bogoruntuk berbagai kegiatandan program pembangunanditahun berikutnya. Sehinggatidak ada SILPA yang tidakterserap atau terbuang Cuma-Cuma, disamping itu harapanmasyarakat KabupatenBogor agar tercapainya keserasianvisi,misi,strategi danprogram dalam rangka percepatanpembangunan bisatercapai.Berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan Nomor206/PMK.05/2010 dijelaskanbahwa SILP Aadalah lebih/kurang antara realisasi penerimaandanpengeluaran APBDselamasatuperiodepelaporan.SILPA APBD Kabupaten Bogorpadatahun 2014 itu, bersumberdari adanya pelampauan(Over target) pendapatan daerah,efisiensi belanja langsungmaupun tidak langsung danbeberapa kegiatan teknis yangbelum dilaksanakan dikarenakanadanya hal-hal diluar kendalipemerintah daerah.Untuk lampauan targetPendapatan Daerah sendiriKabupaten Bogor pada tahun2014 adalah sebesarRp.210,783 miliar atau 104,08persen. Peningkatan PADtersebut berasal dari optimalisasiyang berasal dari peningkatanpelayanan publik, ikliminvestasi dan intesifikasi sertaeksentifikasi pajak.Optimalisasi retribusi daerah,dan pengelolaan kekayaandaerah yang dipisahkandan lainnya.Selain itu danapelampuan target PAD jugadidukung dari dana perimbanganyang melampaui targetdari Rp2.455 Triliun realisasinyaRp.2.498 Triliun atau 1,74persen.SILPA juga diperoleh dariefisiensi belanja tidak langsungsebesarRp.274,194miliar,antara lain berasal dariefisiensi belanja pegawai mencapaiRp.150,442 miliar , danefisiensi belanja hibah danBansos sebesar Rp.156,653Miliar. Efisiensi itu juga terjadipada anggaran belanjalangsung sebesar Rp.608,400miliar diantaranya bersumberdari efisiensi hasil pelaksanaanpelelangan pengadaanbarang/jasa pemerintah sebesarRp.156,653 Miliar. Sertaefisiensi berbagai kegiatanyang mencapai Rp.45,182 Miliar.Tidak disahkannya UU tentangpembentukan daerahotonom baru yakni KabupatenBogor Barat, menjadikanAPBD Pemkab Bogor tahun2014 sebesar Rp.50,075 Miliartidak dapat terealisasi yangkegiatan ini dianggarkan padaSekretariat Daerah KabupatenBogor.Pemkab Bogor juga telahmendapatkan SILPA dari sisaanggaran Dana Kapitasi JKNpada FKTP sebesar Rp.47,524Miliar, dan adanya sisa anggaranBLUD RSUD Cibinongmaupun RSUD Ciawi sebesarRp.36,459 Miliar yang nantinyaakan kembali dialokasikanke dalam APBD tahun anggaran2015.Efisiensi-efisiensi yang dilakukanPemkab Bogor tidakmelemahkan pencapaian IndeksPembangunan Manusia(IPM) pada tahun 2014. Faktamenunjukan dari data statistikIPM Kabupaten Bogor tahun2014 mencapai 74,25 poin,naik dari target IPM tahun2013 sebesar 73,92 poin menurutklasifikasi UNDP IPM tahun2014 termasuk Kelompok SejahteraMenengah Atas.Produk Domestik RegionalBruto (PDRB) diprediksi mengalamipeningkatan sebesarRp.1,967 Triliun (atas dasarharga berlaku tahun 2013),atau mengalami peningkatansebesar 14,35 persen dari tahun2012 dengan Nilai TambahBruto (NTB) terbesar adalahsektor industri pengolahan,sektor perdagangan, hotel danrestoran.Selain peningkatan-peningkatantersebut, Pemkab Bogorjuga terus melakukan upayapeningkatan pembangunandengan memperioritaskanpembangunan di berbagaisektor. Bahkan sejumlah SatuanKerja Perangkat Daerah(SKPD) sudah menunjukan hasilyang signifikan.Dalam rangka pencapaianakselerasi IPM di KabupatenBogor, dalam bidang pendidikanpada tahun anggaran 2014telah mengalokasikan anggaransebesar Rp.1.919 Triliunatau mencapai 33,20 %. Proporsiini telah jauh melampauipersyaratan batas minimalyang hanya sebesar 20 % sesuaiper Undang-undangan.Untuk alokasi belanja urusankesehatan tahun anggaran2014 sebesar Rp.826,389Miliar, sesuai dengan amanatUndang-undang Nomor 36 tahun2009 tentang kesehatan,Pemerintah Daerah harusmengalokasikan anggaran urusankesehatan minimal 10 %dari total belanja APBD diluargaji. Berdasarkan ketentuantersebut maka Pemkab Bogortelah mengalokasikan anggaranurusan kesehatan sebesar14,29 % atau telah melibihi batasminimal, yang dipersyaratkanUndang-undang.Sesuai dengan 25 penciriKabupaten termaju yang akandicapai pada tahun 2018, ditahun2014 Pemkab Bogor telahberhasil merealisasikan beberapapenciri Kabupaten Bogortermaju di Indonesia, diantaranyalima penciri yang melampauitarget, sembilan penciriyang mencapai atau sesuai target.Selebihnya sedang dalamoptimalisasi pencapaian targetsampai tahun 2018.Beberapa kegiatan yangmengalami peningkatan ditahun 2014 antara lain meliputi,pelayanan penyediaanlistrik Pedesaan Ratio Elektropikasinyamencapai 91,04persen, Kunjungan wisatawanmencapai 5,014 juta orangdari target 4,2 juta orang. Tercapainyaswasembada benihpadi unggul bersertifikat yakni124 ton dari target 114 ton, terbangunnyapembangunan porosBarat-Utara-Tengah-Timurdan infrastruktur yang mantapyakni 1,64 km (Poros Barat)dari target 0,80 km (porosbarat).Disamping itu dalam sektorkebina margaan telah terbangunjalan baru sepanjang5,487 km dan kondisi jalanbaik 1.246,6 km dari total panjangjalan Kabupaten 1.749,7km. Pada sektor pendidikanterbangun Ruang Kelas Baru(RKB) 430 unit, dan rehabilitasisekolah mencapai 472 unit.Dan Pendapatan Asli Daerah(PAD) mencapai Rp.1,712 Triliundari target Rp.1,363 Triliun.(Dewi/Riefky/DiskominfoKabupaten Bogor)

Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Nakes RSUD Leuwiliang Dibekali Hukum Kesehatan
============================================================
============================================================
============================================================