Berita-1---Ketum-PRSI-(crop)

“Kalau untuk pelatih sendiri, masing-masing cabang olahraga (cabor) sudah memiliki dan tidak kekurangan. Namun untuk jumlah wasit profesional yang kompeten untuk menghasilkan atlet berprestasi masih minim jumlahnya,” Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Yudi Wahyudi

Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]

Kota Bogor masih mengalami kekurangan pelatih profesional yang memiliki kompetensi untuk mencetak atlet berprestasi. Padahal, Kota Bogor sejak berhasil menyodok ke posisi lima besar dalam gelaran Pekan Olahraga Daerah Jawa Barat (Porda Jabar) XII/2014 lalu, mendeklarasikan diri sebagai kota produsen atlet. Pengurus Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Yudi Wahyudi mengatakan bahwa untuk jumlah pelatih di Kota Bogor sudah mencukupi. Namun untuk kualifikasi pelatih profesional masih sedikit jumlahnya. “Kalau untuk pelatih sendiri, masing- masing cabang olahraga (cabor) sudah memiliki dan tidak kekurangan. Namun untuk jumlah wasit profesional yang kompeten untuk menghasilkan atlet berprestasi masih minim jumlahnya,” katanya kepada BOGOR TODAY, Selasa (26/5/2015). Dikatakannya, untuk kualifikasi pelatih profesional saat ini masih didominasi oleh pelatih dari cabang olahraga (cabor) beladiri. Bahkan banyak pelatih beladiri dari Kota Hujan yang dipakai melatih tim nasional dan menjadi pelatih kepala di Pelatihan Nasional (Pelatnas). “Kalau hanya sekedar pelatih, masing- masing pengurus cabang (pengcab) sudah mempunyai. Namun untuk yang memiliki kualifikasi dan kompetensi masih sedikit jumlahnya. Perlu ada pelatihan dan peningkatan sertifikasi pelatih untuk ke depannya,” ujarnya. Melihat hal ini, lanjutnya, KONI Kota Bogor telah memasukkan dalam program kerja di tahun periode 2015 untuk sertifikasi pelatih. Pasalnya, pelatih berkualitas bakal menentukan output atlet yang berkualitas pula. “Soalnya mereka yang tahu betul bagaimana menggodok dan mengoptimalkan potensi sang atlet,” tukasnya. Lebih lanjut Yudi menambahkan bahwa KONI Kota Bogor siap menanggung biaya sertifikasi pelatih yang ingin menaikkan grade kepelatihannya. “Asalkan mereka sudah mengantongi rekomendasi dari Pengcab, pasti kita berangkatkan,” ucapnya. Salah satu Cabor yang telah melakukan proses pembinaan dan sertifikasi pelatih adalah Persatuan renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Bogor yang digelar Minggu (24/5/2015) lalu di kolam renang Parahyangan. Dalam coaching clinic tersebut diikuti oleh 52 orang guru olahraga yang ada di Kota Bogor dengan menghadirkan instruktur dari Pengurus Daerah (Pengda) PRSI Jabar. “Harapannya, usai pelatihan ini akan bermunculan bibit-bibit atlet renang potensial di Kota Bogor. dalam waktu dekat juga akan ada klub renang baru,” kata Ketua Umum (Ketum) PRSI, Eko Supriyadi. (*)

BACA JUGA :  Fabio Quartararo Beri Sinyal Hengkang dari Yamaha
============================================================
============================================================
============================================================