JAKARTA, TODAY—Nilai tukar Dolar AmeriÂka Serikat (USD) masih perkasa terhadap ruÂpiah. Berdasarkan data kurs tengah Bank InÂdonesia (BI), USD berada di posisi Rp 13.205. USD diperkirakan masih akan terus menguat hingga kepastian bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menaikkan tingkat suku bunganya.
Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy YuniÂanto mengungkapkan, USD masih akan menÂguat seiring ketidakÂpastian The Fed meÂnaikkan tingkat suku bunganya.

Jika The Fed ternyata menaikkan tingkat suku bunganya, artinya USD terus menguat hingga level Rp 13.400, akan ada potensi dana asing keluar dari market Indonesia.
“Risiko terbesar di mata uang, kepeÂmilikan asing di SUN sudah 38%, hati-hati kalau rupiah tembus Rp 13.400 kita perkiÂrakan akan ada outflow (dana keluar) besar-besaran,†kata Handy saat Paparan Outlook Economic 2015 di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Pria yang akrab disapa Anto ini menyeÂbutkan, di Maret 2015 saja, dana asing keÂluar (net sell foreign) mencapai Rp 13,221 triliun.
Lebih jauh dia menjelaskan, secara hisÂtorical, dana asing cenderung keluar dari market saat kondisi rupiah terus melemah.
Saat USD di posisi Rp 12.750, dana asÂing yang keluar mencapai Rp 25 triliun. Maret 2015, dengan posisi USD di kisaran Rp 13.100, dana asing yang keluar sudah mencapai sekitar Rp 13 triliun. “Hitung-hitungannya, saat rupiah ada di angka Rp 13.400, maka akan ada kemungkinan outÂflow separuh dari inflow di Januari-Februari 2015, itu totalnya sekitar Rp 40 triliun, itu historical-nya, akan ada potensial outflow Rp 20 triliun,†kata Anto.
Kamis pagi nilai tukar rupiah sempat menguat terhadap USD. Namun sayangnya mata uang Paman Sam ini kembali menguat pada siang hari dan tembus Rp 13.200 lagi.
Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Kamis (28/5/2015), USD dibuka melemah terhadap rupiah, yaitu di kisaran Rp 13.185 dibandingkan posisi pada penutuÂpan perdagangan Rabu Rp 13.200.
Namun secara perlahan USD kembali menguat sampai menembus kembali Rp 13.200. Hingga menjelang siang, USD masih menguat sampai di Rp 13.215.
Posisinya tersebut merupakan yang terÂtinggi hari Kamis. USD juga menguat terhaÂdap mata uang negara Asia lainnya, seperti yen Jepang, dolar Singapura, dan baht ThaiÂland.
Perbankan dalam negeri mentransaksiÂkan USD di kisaran yang sama Kamis siang. Seperti di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kurs beli USD dipatok Rp 13.190 dengan kurs jual Rp 13.210.
Sementara di PT Bank Mandiri Tbk kurs beli USD dipatok di kisaran Rp 13.083, seÂdangkan kurs jual USD sebesar Rp 13.247.
(Alfian M|dtc)