url

JAKARTA, Today – Presiden Re­publik Indonesia, Joko Widodo, akhirnya mengeluarkan per­nyataan seputar sikapnya terha­dap kisruh sepak bola nasional. Dia bahkan tak peduli dengan sanksi FIFA.

Tepat di hari terakhir perin­gatan atau ancaman yang dike­luarkan FIFA untuk sepak bola Indonesia, Jumat (29/5).

Presiden yang karib disapa Jokowi itu, lewat akun Facebook-nya, menyatakan tak keberatan Indonesia di­kucilkan dari sepak bola inter­nasional sebagai imbas pembekuan dari FIFA, asal­kan bisa mengerek prestasi Merah Putih di masa mendatang. Berikut ini pernyataan Jokowi.

“Sikap saya dalam kis­r u h PSSI s u ­dah cukup jelas: mendukung sepenuhnya langkah Menpora Imam Nahrawi dalam membe­nahi sepak bola nasional. Saya sampaikan ke Menpora untuk terus melanjutkan reformasi persepak bolaan nasional,” tu­lusnya.

Jokowi juga memerintahkan Menpora Imam Nahrawi un­tuk tetap menjamin terus ber­gulirnya kompetisi sepak bola antardaerah. “Saya juga memer­intahkan Menpora untuk tetap menjamin kompetisi sepak bola antardaerah yang harus terus bergulir,” katanya.

Kepala Negara juga menyam­paikan kepada Menpora untuk terus melanjutkan reformasi persepakbolaan nasional.

“Dalam pembenahan persepakbolaan yang terpent­ing adalah pembinaan sepak bola yang menjadi dasar kom­petisi sepak bola nasional yang ‘fair’,” katanya.

Hal itu, kata dia, membutuh­kan organisasi sepak bola yang sehat dan dipercaya masyara­kat. Presiden mengatakan saat ini waktunya untuk berbenah bagi persepakbolaan nasional.

BACA JUGA :  Basket Ramadan Cup 2024, Siapkan Atlet Berprestasi

“Tidak apa-apa kita absen dalam kompetisi internasional sementara, tapi kita bisa mem­bangun prestasi besar di masa datang,” katanya.

Menurut dia, kalau organisa­si sepak bola di Indonesia sudah tertata dengan baik, barulah In­donesia bisa berbicara soal ca­paian prestasi.

“Saya yakin setelah pembe­nahan ini selesai prestasi sepak bola kita terus merangkak naik,” Jokowi menutup.

Datangnya dukungan lang­sung dari Presiden itu, mem­buat kubu Menpora Imam Nah­rawi sekain di atas angin.

Bahkan dia kini tengah menunggu aparat hukum bergerak untuk membong­kar adanya dugaan suap, dan skandal pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.

“Kita tunggu saja aparat hu­kum yang menyelesaikannya, itu bukan kapasitas kita. Tapi jelas banyak fakta pengaduan terkait pengaturan skor,” ujar Menpora ketika menghadiri JCI Indonesia Creative Young En­trepreneurs Award di Denpasar kemarin.

Imam menambahkan, pen­cidukan sejumlah petinggi FIFA beberapa hari lalu makin mem­bulatkan langkahnya dalam membenahi PSSI.

Sebelumnya, Tim Transisi memastikan menggelar kom­petisi setelah menemukan op­erator anyar pengganti PT Liga Indonesia yang nampaknya tak mau bekerja sama dengan tim tersebut.

“Ada yang menawarkan. Nantinya, Rijkaard tidak send­irian, melainkan membawa tim,” ujar salah satu anggota Tim Transisi, Cheppy T Warto­no.

Cheppy menjelaskan, rincian turnamen yang akan digulirkan Tim Transisi dengan operator yang rencananya dipimpin Ri­jkaard ini.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

“Turnamen yang akan dige­lar Tim Transisi adalah Piala Ke­merdekaan dalam rangka mem­perebutkan Piala Presiden, Piala Panglima TNI, dan Liga Profesional. Turnamen ini dige­lar setelah Lebaran,” jelasnya.

Tunda Turnamen Kemerdekaan

Tim Transisi Sepak Bola Nasional memutuskan untuk menunda jadwal pendaftaran peserta turnamen Piala Ke­merdekaan. Hal itu merupakan hasil rapat Tim Transisi di kan­tor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Senin (1/6) siang.

Pokja Komunikasi Tim Tran­sisi, Zuhairi Misrawi, menutur­kan bahwa seluruh proses kerja tim bentukan Kemenpora itu i ditunda sampai 8 Juni men­datang. Penyebabnya, ada pu­tusan sela dari pengadilan tata usaha negara (PTUN) atas gu­gatan yang diajukan PSSI.

“Kami menghormati putu­san PTUN. Karena itu semua ditunda sampai setelah 8 Juni,” kata Zuhairi usai rapat, Senin (1/6) petang.

Dengan sikap itu, maka bisa dipastikan bahwa tur­namen yang ditunggu-tung­gu oleh klub se-Indonesia tak akan terlaksana dalam waktu dekat. Perkiraan awal bahwa babak penyisi­han akan digelar pada bulan puasa juga terancam molor sampai setelah Leba­ran.

“ K a m i b e r s a b a r sampai tang­gal 8 Juni. I d e a l n y a tim transisi menggelar peny isihan (Piala Ke­merd e k a a n ) pada Ramadan. Kalau seperti ini, kemungki­nan diundur setelah leba­ran,” terang dia.

(Imam/ net)

============================================================
============================================================
============================================================