Indonesia disanksi FIFA. Akibatnya, klub Divisi Utama, Persikabo terpaksa diliburkan
Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]

Persikabo kembali meliburkan para pemainnya untuk kali ketiga. Asisten Pelatih Laskar Pajajaran, Aliyudin baru akan menyusun proÂgram latihan setelah ada kepastian dari PerÂsatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan tim transisi terkait penyelenggaraan kompetisi.
PSSI dan Kementerian Pemuda dan OlahÂraga (Kemenpora) hingga saat ini belum memberikan solusi baik untuk sepak bola InÂdonesia. Akibatnya, FIFA pun menjatuhkan sanksi. Hal itu berdampak kepada klub negÂeri ini dari kasta kompetisi tertinggi hingga terendah yang kena imbasnya.
Mereka terpaksa meliburkan para pengÂgawanya hingga batas waktu yang tak ditenÂtukan. Tak terkecuali Persikabo, yang sehaÂrusnya main di Divisi Utama Liga Indonesia 2015.
Persikabo terpaksa harus meliburkan skuadnya. Hal itu dikarenakan ketidakjelasÂan jadwal kompetisi. Aliyudin beserta jajaran tim pelatih baru akan memanggil para peÂmainnya ketika jadwal kompetisi sudah jelas.
“Kami menunggu kabar kepastian dari PSSI dan Tim Transisi terkait penyelengÂgaraan kompetisi. Setelah ada keputusan, barulah kami menyusun jadwal program latiÂhan,†ujar Aliyudin, Selasa (2/6/2015).
“Untuk sementara, tim kami liburkan. Percuma juga jika kami menggelar latihan, karena saat ini jadwal kompetisi pun tidak jelas. Yang jelas, kami berharap agar PSSI dan Kemenpora bisa cari solusi yang terbaik untuk sepak bola Indonesia,†lanjutnya.
Sementara itu, Sekjen PSSI, Azwan Karim membalas pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut sepakbola InÂdonesia tanpa prestasi. Menurutnya, InÂdonesia memiliki prestasi bagus dengan menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi membuat pernyataan mengejutkan yang menjelaskan bahwa IndoÂnesia tidak memiliki catatan di event internaÂsional. Bahkan Jokowi juga membahas perihal perkembangan peringkat IndoneÂsia di rangking FIFA.
Sebagai jawaban atas kegusaran Presiden tersebut, Azwan Karim pun lantas menginÂgatkan akan prestasi yang diraih anak asuh Indra Sjafri waktu itu. “Hal tersebut, perlu disampaikan agar pihak-pihak yang selama ini mengecilkan arti perjuangan PSSI, tidak lupa dan terbuka mata hatinya. Termasuk, terhadap pernyataan Presiden RI, Joko WidoÂdo, yang sebelumnya menilai bahwa sepak bola Indonesia tanpa prestasi,†katanya.
Dirinya pun menyinggung prestasi TimÂnas U-19 yang pernah menyabet juara. “Kalau tidak prestasi, apakah teman-teman pemain Timnas U-19 kala itu yang menjadi juara dan pialanya saat ini ada di PSSI, bukan berÂprestasi?†tukasnya.