Putera pertama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, akan menikahi pujaan hatinya, Selvi Ananda, di Solo, Jawa Tengah, pekan depan. Undangan sudah disebar. Bentuknya Seperti apa?
Oleh :Â (Yuska Apitya Aji)

Undangan Gibran-Selvi ternyata hanya terÂbuat dari kertas biasa berwarna cokelat muda. Tak ada ornaÂmen mewah atau foto mempelai. Hanya ada tulisan pengantar pernikahan, nama mempelai dan orangtua, serta lokasi acara.
Berdasarkan undangan sederÂhana tersebut, resepsi pernikahan digelar di Gedung Graha Saba BuÂwana, Jl Letjen Suprapto, Sumber, Solo, Kamis 11 Juni 2015. Gedung ini milik keluarga Jokowi sendiri.
Acara resepsi digelar malam hari dan akan dihadiri sekitar 1.000 tamu undangan. Sedangkan tamu dari masyarakat disediakan waktu khusus selama 3 jam pada siang hari. Yakni mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. DiperkiraÂkan 4-5 ribu orang akan hadir.
Lazimnya pada pernikahan dengan adat Jawa, ada prosesi lain untuk calon mempelai sebeÂlum resepsi. Misalnya, siraman dilakukan pada 9 Juni 2015. SiraÂman biasanya dilakukan sebagai pembuka prosesi dan bermakna pembersihan diri kedua calon mempelai.
 Setelah siraman, digelarlah malam Midodareni. Prosesi ini dilakukan dengan harapan para bidadari turun ke bumi dan bertandang ke rumah calon mempelai wanita untuk merias dan mempercantik calon penÂgantin. Nah setelah prosesi-prosesi itu, acara ijab dan reÂsepsi dilakukan sebagaimana tertulis dalam undangan.
Soal resepsi, pernikahan akan digelar dengan tata cara adat tradisional gaya SurakarÂta. Busana yang akan dikenaÂkan oleh mempelai maupun Presiden dan Ibu Negara beruÂpa busana Jawa gaya Surakarta dengan bahan beludru.
Busana untuk resepsi perÂhelatan itu telah dipercayakan kepada perancang busana asal Solo, Hanif Aisyah Nanjaya. Hanif mengatakan pembuatan pesanan tersebut saat ini baru dikerjakan hingga sekitar 50 persen. Ditargetkan pembuaÂtan seluruh pesanan keluarga Istana itu akan selesai awal Juni dan akan dilakukan fitting beberapa kali untuk mendaÂpatkan hasil yang sempurna.
Adapun busana yang akan dikenakan mempelai berbahaÂgia pada saat resepsi nanti adaÂlah beskap dan kebaya klasik warna hitam gaya Surakarta. Bahan busana yang digunakan untuk pernikahan agung itu adalah dari beludru berkualitas tinggi. Dengan bahan itu akan menimbulkan kesan elegan, terlihat tebal namun tidak menÂimbulkan rasa gerah. “Untuk mempelai wanita akan menÂgenakan kebaya klasik khas keraton. Kesemuanya dari baÂhan beludru. Sedangkan kain jarik yang dipakai adalah baÂtik tulis bermotif Sidomukti,†papar Hanif Nanjaya di rumah mode ‘Chili Kebaya’, Solo, akhÂir pekan kemarin.
Hanif menjelaskan, untuk semakin mempercantik tampiÂlan busana mempelai wanita , kebaya akan diperindah denÂgan berbagai sentuhan. Di antaranya ekor kebaya yang menjuntai hingga satu meter serta sulaman benang emas untuk mempermanis beludru hitam yang anggun tersebut.
Selain dipercaya meranÂcang dan membuatkan buÂsana untuk mempelai, Hanif juga merancang busana unÂtuk Jokowi dan Iriana serta putra-putrinya. Presiden akan mengenakan beskap hitam beludru dengan kain batik moÂtif truntum, Ibu Negara akan mengenakan kebaya klasik juga dengan bawahan kain batik truntum. “Untuk buÂsana dalam proses midodareni (malam sebelum resepsi), busana yang disiapkan untuk mempelai busana khsusus dengan dipadu kain batik moÂtif wahyu tumurun,†kata perÂancang muda Solo tersebut.
Selvi sempat angkat bicara mengenai masa menjalin asÂmara dengan Gibran selama lima tahun. “Lima tahun lebih kita pacaran,†ujar Selvi dalam konferensi pers di kediaman pribadi Jokowi, Sumber, BanÂjarsari, Solo, pekan lalu.
Selvi mengatakan, dia pertama kali bertemu Gibran pada saat dia mengikuti kontes Putri Solo. Namun bukan kaÂrena pertemuan pertama itu yang menjadi tonggak awal dimulainya jalinan asmara keduanya. “Saat itu Mas GiÂbran menjadi juri di Putri Solo. Tapi pada saat itu kita belum saling kenal. Kita kenal pada saat saya jadi duta wisata di Singapura. Kebetulan Mas GiÂbran juga ada di Singapura,†kata Selvi yang mengenakan baju warna putih ini.
Selvi dalam kesempatan ini juga sempat mendapatkan pertanyaan dari wartawan mengenai adat pernikahan yang akan dilangsungkan pada pertengahan Juni ini. “Semua hari baik ya. Nanti kita pakai adat Jawa,†ujar Selvi, Putri Solo tahun 2009 ini.