WALIKOTA Bogor Bima Arya dan pemerintah pusat sepakat untuk membangun terminal Light Rail Transit (LRT) di Terminal Baranangsiang. Dia sangat mendukung rencana Presiden Joko Widodo mempercepat pembangunan jalur LRT ini.
ALFIAN MUJANI | IMAM BACHTIAR
[email protected]

Dipilihnya Baranangsiang agar akses lebih mudah untuk terÂintegrasi dengan transportasi lainnya. Tadi yang diputuskan adalah Terminal BaranangÂsiang,†sebut Bima di Kantor Kemenko PerÂekonomian, Jakarta, Rabu (3/6/2015) siang.
Bima hadir pada acara rapat Koordinasi percepatan pembangunan LRT di.Kantor Kemenko Perekonomian bersama Meneg BUMN Rini M Soemarno, Menteri PerencaÂnaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Kemudian juga hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Dirjen AngÂgaran Kementerian Keuangan Askolani dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko.
Sebelumnya Presiden Jokowi meÂnyaakan tekadnya untuk mempercepat LRT yang membentang dari Bogor hingga Dukuh Atas, dari Bekasi hingga Cawang. Rencana Jokowi ini disambut gembira oleh Walikota Bogor. Menurut Bima, moda transportasi publik yang tersedia antara Jakarta dan Bogor belum memadai.
Warga Bogor yang setiap hari berakÂtivitas ke Jakarta masih belum dapat saÂrana transportasi yang layak. “CommutÂer line sekarang itu sudah padat sekali. Keberangkatannya terjadi setiap 6 menit sekali. Volume commuters yang naik di kereta itu juga bisa 200.000. Makanya kita sangat butuh sekali ,†ungkapnya.
Meski demikian, Bima sempat menÂgusulkan untuk digunakan terminal baru di area Tanah Baru. Karena menuÂrutnya Terminal Baranangsiang sudah cukup padat diisi oleh transportasi lain.
“Kita sedang memecah konsentrasi dan beban kendaraan ke pinggir-pingÂgir. Sekarang padat semua. Maka kita sampaikan opsi kedua, nanti LRT selain di Baranangsiang ada di Tanah Baru,†terang doktor Ilmu Politik lulsan UniverÂsitas Nasional Australia ini.
Menurut Bima, pengguna yang seÂlama ini memanfaatkan Terminal BaÂranangsiang akan berkurang setengahnÂya bila dialihkan ke Tanah Baru. Lahan yang tersedia dan siap untuk dibebasÂkan mencapai 5 hektare. “Pasti akan mengurangi, mungkin bisa setengahnÂya. Kalau di Baranangsiang semua kan padat sekali Kota Bogor,†jelas Bima.
Pembangunan LRT ini akan dimulai 17 Agustus 2015 mendatang. Rute pada tahap I adalah Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas. Sementara tahap II akan dilanjutÂkan dengan line Cibubur-Bogor.
Tunggu Perpres
Pelaksanaan pembangunan LRT ini, ternyata masih menunggu Peraturan Presiden. Kini pemerintah sedang meÂmatangkan rancangan Perpres untuk penunjukan langsung pembangunan LRT kawasan Jabodetabek. Pekan deÂpan akan diajukan ke Presiden Jokowi untuk ditandatangani.
Menteri BUMN Rini Soemarno menÂgatakan, usai Perpres diterbitkan maka pada 17 Agustus mendatang proyek siap untuk groundbreaking. Rutenya adalah Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang kemudian dari Cawang-Dukuh Atas. “Targetnya sih kalau semua lancar AgusÂtus ini (groundbreaking). Perpresnya akan diajukan ke Presiden minggu deÂpan,†ujar Rini usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, JakarÂta, Rabu (3/6/2015)
Rini menuturkan, lamanya penerbiÂtan Perpres karena adanya penyesuaian dengan tata kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Khususnya dalam penemÂpatan stasiun.
“Semua pada dasarnya setuju dibà nÂgun LRT dan MRT secepatnya. Cuma ada satu dua hal yang masih difinalÂisasi dengan DKI sehubungan dengan stasiun-stasiun,†jelas mantan Menteri Perdagangan era Presiden Megawati itu.
Ia menambahkan, ada beberapa jalur yang akan dilewati oleh LRT meruÂpakan jalur hijau. Sehingga ada sedikit pergeseran dari rencana. “Mengenai ruÂang yang perlu dipakai di satsiun karena mungkin ada jalur hijau di DKI yang mesti dilihat kita ubah sedikit. Tapi yang penting di dalam Perpres ini kan garis besarnya bahwa pembangunan LRT ini disetujui semua pihak,†terang Rini
Dimulai 17 Agustus
Sementara itu, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kontraktor yang ditunjuk untuk menangani megaproyek ini, menargetkan pembangun kereta ringan berbasis rel atau LRT Tahap I bisa dimulai tahun ini. RuteÂnya, Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-CawaÂng kemudian dari Cawang-Dukuh Atas.
Pengembangan angkutan massal oleh perusahaan pelat merah ini tidak berhenti begitu saja, tapi dilanjutkan dengan Tahap II. Adhi Karya akan meÂnyambungkan rute LRT itu sampai ke Bogor. “Fase II itu ada rute Cibubur-Bogor,†kata Direktur Operasi V Adhi Karya, Pundjung Setya Brata di KemenÂhub, Jakarta, Rabu (3/5/2015).
Saat ditanya kapan pembangunan Fase II dimulai, Pundjung belum mau berkomentar. Namun Pundjung meÂnyebut pembangunan proyek LRT Fase I dimulai pada 17 Agustus 2015. Proses konstruksi berjalan selama 3 tahun. “Groundbreaking 17 Agustus,†ujarnya.
Untuk menuju proses groundbreakÂing, Adhi Karya sudah bertemu dengan Pemprov DKI hingga Kementerian PerÂhubungan. ADHI masih meminta restu pemanfaatan lahan kepada Pemprov DKI. Lahan dalam jumlah besar diperluÂkan oleh Adhi Karya untuk membangun depo raksasa di Cibubur, Jakarta Timur.
Perseroan juga masih menyeleÂsaikan dan menunggu turunnya PerÂaturan Presiden (Perpres) penugasan. “Pembangunan tinggal tunggu Perpres. Ini sedang berjalan,†sebutnya.
Pemerintah Rabu (3/6/2015) mengÂgelar rapat koordinasi terkait proyek pembangunan transportasi di kawasan Jabodetabek. Khususnya untuk pemÂbangunan LRT.
Rapat dilangsungkan di Kantor KeÂmenko Perekonomian Sofyan Djalil. Dimulai dari pukul 14.00 WIB dan diÂhadiri oleh beberapa menteri terkait. “Rapat membahas LRT ,†kata Sofyan sebelum rapat. (*)