BOGOR, TODAY — Harga bawang merah mulai bikin pedas mata para ibu rumah tangga. Menjelang Ramadhan tiba, kini harga bawang merah sudah mendekati angka Rp 50.000 perkilogram.
Harga komoditas yang satu ini memang selalu berfÂluktuasi. Pada level terendah, harga bawang merah hanya Rp 15.000-18.000 perkilogram. “Bulan Maret-April selalu menÂcapai harga tertinggi. Ini sering terjadi dan bertahan seperti ini setiap tahun,†ungkap KeÂpala Dinas Pertanian, TanaÂman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Budiarso saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan) Ragunan, JakarÂta, Rabu (3/6/2015).
Budiarso menjelaskan, di bulan-bulan tertentu produksi bawang merah memang lebih sedikit bahkan defisit bila dilihat antara produksi dan kebutuÂhan. Hal ini berdampak kepada lonjakan harga bawang merah yang cukup tajam. “Perlu diperhatikan bahwa siklus bawaÂng merah itu berulang setiap tahunnya. Panen raya besar Juni-Agustus dan panen raya kecil Desember-Januari,†tekannya.
Oleh karena itu, ia mendukung upaya Menteri Pertanian (Mentan) AmÂran Sulaiman untuk membuka lahan pertanian bawang merah baru seperti di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun ada sejumlah catatan usulannya kepada Mentan Amran agar upaya ini berhasil dan harga bawang merah tidak mengalami fluktuasi cukup tajam yang rutin terjadi setiap tahun.
Sementara itu Budiarso juga menÂgatakan Brebes masih menjadi sentra produksi bawang merah terbesar di InÂdonesia dengan kontribusi sebesar 30% dari total produksi bawang merah naÂsional. Produksi hawang merah Brebes mencapai 324 ton per tahun.
“Saran saya, kalau mau PAT (PerluaÂsan Areal Tanam) di luar Jawa seperti di Bima, mohon bisa di-setting panen di bulan Maret-April, jangan di Juni-AgusÂtus lagi percuma. Stok melonjak, harga jatuh, petani teriak lagi. Kita harapkan permintaan dan produksi bisa beririnÂgan,†sebutnya.
Tahun ini, Kementan menaikan angÂgaran tanam bawang merah sebesar Rp 20 miliar yang didapat dari realokasi dana APBN-Perubahan 2015 yang diniÂlai tidak efektif. Sementara itu di dalam APBNP 2015 anggaran tanam bawang merah mencapai Rp 300 miliar. Di taÂhun 2016, Kementan rencananya akan menaikan anggaran tanam bawang merah menjadi Rp 1 triliun.
Presiden Dilapori Harga Pangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan kenaikan harÂga pangan pada Mei 2015. Khususnya untuk cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan lainnya, sehingga menyebabkan inflasi mencapai 0,50%.
“Saya minta pemerintah cepat tangÂgap dalam menangani setiap pergerakan kenaikan. Kalau kita lihat bulan Mei keÂmarin inflasinya sangat tinggi 0,50%,†jelas Jokowi saat membuka rapat di kanÂtor Presiden, Jakarta, Rabu (3/6/2015)
Perintah pun langsung dikeluarkan Jokowi saat membuka rapat. Pertama ditujukan kepada Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. “Saya minta terutama Kemendag agar pemantauan pasar, peÂmantauan harga, dan kalau ada masalah segera ditemukan solusi untuk menanÂgani. Solusi untuk menangani dan kalau perlu kalau diperlukan melakukan opÂerasi pasar,†paparnya.
Kedua ditujukan kepada Kapolri Badrodin Haiti. Jokowi meminta keÂpolisian agar mengantisipasi adanya aksi penimbunan oleh pihak-pihak terÂtentu. “Saya juga ingin memerintahkan kepada Kapolri untuk menindak tegas siapapun yang menimbun baik yang berurusan dengan BBM berkaitan denÂgan kebutuhan pokok betul-betul janÂgan diberikan ruang untuk para spekuÂlan ,†tukasnya.
(Alfian Mujani)