MALANG, Today – Rencana MenÂteri Pemuda dan Olahraga (MenÂpora), Imam Nahrawi, menggulirÂkan kompetisi tanpa keterlibatan PSSI kemungkinan takkan laku alias bakal sepi peserta! Sebab jauh hari, klub-klub sudah meÂnyatakan takkan terlibat di komÂpetisi tanpa melibatkan federasi resmi.
Menpora sebelumnya mengÂgagas kompetisi seusai lebaÂran setelah Indonesia resmi mendapat sanksi FIFA. Namun kompetisi tidak akan meliÂbatkan PSSI, padahal semua perangkat pertandingan tetap di bawah federasi sepak bola tersebut.
Klub asal Jawa Timur misalÂnya, tetap meminta PSSI diliÂbatkan dalam kompetisi yang digagas Menpora. Tanpa keterliÂbatan federasi resmi, klub sepÂerti Arema Cronus tidak akan berani mengikuti kompetisi tersebut.
“Satu hal yang tak boleh diluÂpakan, klub adalah anggota PSSI dan itu tidak bisa diubah begitu saja. Arema Cronus adalah angÂgota PSSI dan tetap akan mengiÂkuti kompetisi di bawah federasi. Selain itu kami akan menolak,†ujar Sudarmaji, Media Officer Arema Cronus.
Arema juga pesimistis renÂcana kompetisi versi Menpora tidak akan berjalan sesuai denÂgan aturan. Sebab perangkat perÂtandingan selama ini berada di bawah PSSI, sehingga Menpora harus berkoordinasi dengan PSSI terkait hal tersebut.
“Tetap harus ada koordinasi antara Menpora dan PSSI. PerangÂkat pertandingan dan pengawas pertandingan kan di bawah weÂwenang PSSI,†tukas Sudarmaji.
Sikap serupa juga ditunjukkan Persegres Gresik United yang seÂjak awal tak tertarik berkompeÂtisi di luar PSSI.
“Mana bisa menggelar komÂpetisi tanpa PSSI sebagai orÂganisasi resmi? Tetap harus ada koordinasi. Sekarang ini saatnya membangun kembali sepakbola dari awal, sehingga semua elemen harus dirangÂkul,†ujar Bagoes Cahyo YuwoÂno, Manager Persegres.
Gelaran kompetisi reguler, menurut Bagoes, adalah sebuah wujud dari langkah perbaikan sepakbola di Indonesia setelah ada gaduh antara Menpora dan PSSI. Kalau penyelenggaraan kompetisi nanti tidak profeÂsional, maka sepak bola nasional akan berjalan mundur.
“Sepakbola Indonesia sudah disanksi FIFA, jadi tak ada pilÂihan lain kecuali bekerja bersÂama bagaimana memperbaiki sepakbola dan itu bisa diukur dari penyelenggaraan kompetisi. Jadi harus jauh lebih maju,†pesan sang manÂager.
P e r s e g r e s pun belum berÂharap banyak dari rencana digul irkannya kompetisi seuÂsai lebaran. Tim berjuluk Laskar Jaka Samudra tiÂdak akan terburu antusiasi dengan situasi yang ada dan tetap akan menunggu kepasÂtian.
(Imam/net)