HLPT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimis pertumbuhan kredit akan sesuai rencana bisnis bank (RBB) meskipun pertumbuhan ekonomi melemah

Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]

PT Bank Tabungan Ne­gara Tbk (BTN) terus memperbaiki rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang tinggi. Direktur Utama BTN Maryono menyampaikan, pihaknya masih fokus mem­perbaiki kualitas kredit agar memiliki pertumbuhan kredit yang sehat.

Di kuartal satu lalu BTN mencetak rasio kredit macet gross sebesar 4,78 persen, naik 0,04 persen dari posisi di kuar­tal satu 2014 silam. Sementara NPL netto turun menjadi 3,47 persen di kuartal satu lalu. “Kami membidik rasio NPL di level tiga persen pada akhir tahun ini,” katanya, Senin (8/6/2015).

Maryono bilang, BTN akan memperbaiki kualitas kredit untuk komersial, konstruksi dan kredit perumahan non subsidi untuk menjaga kualitas NPL. Pasalnya, ketiga segmen tersebut mencatat kenaikan ra­sio kredit macet. Misalnya, NPL kredit komersial menjadi 12,88 persen, NPL kredit rumah non subsidi menjadi 3,22 persen, dan NPL untuk kontruksi men­jadi 5,87 persen.

BACA JUGA : 

Menurutnya, perbaikan kredit macet ini akan menye­hatkan pendapatan laba. Bank pelat merah ini membidik per­tumbuhan laba 40 persen sam­pai akhir tahun 2015. Di kuartal satu lalu, bank yang ngetop dengan produk kredit pemi­likan rumah ini membukukan laba bersih sebesar Rp 402 miliar, tumbuh 17,9 persen dari kuartal satu 2014.

Di sisi lain, BTN juga masih membidik pertumbuhan kredit sebesar 20 persen pada tahun ini, karena ada program rumah murah. Pasalnya, program ini tetap berjalan meskipun per­tumbuhan ekonomi sedang menurun. Misalnya, realisasi FLPP sudah mencapai 40.000 – 50.000 unit rumah per Mei 2015. “Program Fasilitas Li­kuiditas Pembiayaan Peruma­han (FLPP) sangat membantu pertumbuhan kredit BTN,” kata Maryono.

Maryono menambahkan, pihaknya akan mencari dana di pasar untuk meningkatkan penyaluran kredit, seperti BTN akan menerbitkan obligasi se­nilai Rp 3 triliun pada bulan Juni 2015 ini. Tambahan dana ini akan digunakan untuk pem­biayaan rumah komersial dan non komersial. “Pertumbuhan kredit sebesar 20 persen akan banyak mengalir ke peruma­han,” tambahnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 20 April 2024

Adapun, realisasi pertum­buhan kredit BTN sebesar 16,86 persen menjadi Rp 120,15 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 102,82 triliun per kuartal I-2014. May­oritas atau 88,99 persen kredit mengalir ke kredit perumahan, dan 11,01 persen mengalir ke segmen kredit non-perumahan seperti kredit konsumer dan komersial.

Adapun, bank berplat me­rah ini membukukan laba ber­sih sebesar Rp 402 miliar per kuartal I-2015 atau tumbuh 17,90 persen dari posisi Rp 341 miliar per kuartal I-2014. “Tar­get pertumbuhan kredit yang ditinggi ini diharapkan laba tumbuh 40 persen sampai akh­ir tahun 2015,” tutup Maryono.

============================================================
============================================================
============================================================