BOGOR TODAYÂ – Apartemen Bogor Valley di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, menÂdadak terbakar, kemarin. PuÂluhan personil Damkar Kota Bogor langsung bergerak cepat mengemankan lokasi kebaÂkaran. Inilah yang tergambar dalam simulasi pengamanan kebakaran yang dilakukan Bencana Daerah (BPBD) Kota/ Kabupaten Bogor dan Depok, kemarin.
Dalam simulasi itu, perÂsonel gabungan nampak berÂjibaku memadamkan kobaran api. Sebagian dari mereka meÂnyelamatkan penghuni yang terjebak dengan teknik vertical rescue. Satu persatu korban dievakuasi dan dibawa ke ruÂmah sakit menggunakan amÂbulance.
“Kegiatan ini bagian dari program BPBD. Kami ingin BPBD tangguh bukan hanya ceÂrita, tapi harus dibuktikan. MaÂkanya bentuk kegiatan seperti ini akan menjadi rutinitas kami bekerjasama dengan perusaÂhaan gedung-gedung tinggi di Kota Bogor,†kata Kepala BPBD Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, ditemui dilokasi, kemarin.
Menurutnya, selain pemerÂintah yang memiliki kewajiban untuk menanggulangi bencaÂna, perusahaan/pengembang juga diwajibkan untuk menyÂiapkan fasilitas untuk penangÂgulangan bencana khususnya bencana kebakaran.
Ade berjanji tahun 2016 akan menambah satu posko penanggulangan bencana lagi dari tiga posko yang ada di wilayah Bogor Selatan. Selain itu, pemanfaatan sumber air untuk kepentingan penangguÂlangan bencana kebakaran.
Di tempat yang sama, KepaÂla Pelaksana BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan seluruh bangunan gedung waÂjib memiliki dua sistem pengaÂmanan kebakaran. “Pertama, sistem proteksi kebakaran aktif (Hydrant dan APAR, Smoke deÂtector dan alarm gedung). KedÂua sistem proteksi kebakaran pasif ( Jalur evakuasi, tangga darurat dan arah petunjuk),†tandasnya.
Ganjar menambahkan, dari kedua sistem tersebut setiap bangunan wajib dimiÂliki dari gedung-gedung yang ada di kota Bogor. Dirinya juga menambahkan, khususnya bangunan-bangunan gedung tinggi. “Dalam kegiatan simuÂlasi gabungan ini, diturunkan sejumlah personel dan 5 unit mobil Damkar, 2 unit ambuÂlance serta 1 unit mobil tangga Damkar,†timpalnya.
Menurut Ganjar, kepada seluruh pengelola gedung-geÂdung yang ada di Kota Bogor agar bersinergi dalam menganÂtisipasi bencana. Ia menamÂbahkan, kesiagaan dalam benÂcana tidak menunggu sarana lengkap dan personel lengkap. “Jadi kesiap siagaannya, harus dari kitanya dan dari penÂgelolanya juga. Agar bersinergi dalam mengantisipasi bencaÂna,†tutupnya
(Rizky Dewantara)