BOGOR, TODAY — Perkara intervensi lelang proyek yang membelit Wakil Walikota Bogor Usmar HariÂman, memasuki babak baru. DPRD Kota Bogor akhÂirnya meladeni permintaan Forum Ormas Bogor Bersatu (FOBB) untuk mengusut Usmar Hariman.
“Kami akan tindaklanjuti dengan sidang di Bamus. Keputusannya ya nanti, hasilnya gimana ya nanti. Rencana sidang Bamus besok (hari ini, red),†kata Ketua DPRD Kota Bogor, Untung WaÂhyudi Maryono, Kamis (18/6/2015).
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota BoÂgor Sopian Ali Agam menyayangkan sikap Usmar Hariman. Menurutnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor harus ikut mengusut laporan yang telah diserahkan ke KejakÂsaan. “Dari rapat Bamus inilah nanti kita bersikap. Apakah larinya ke interpelasi, atau langsung angket. Kami berharap ini bisa diangketkan,†kata dia.
Ketua DPC Gerindra Kota Bogor itu juga menegaskan, pihaknya belum masuk angin. “Kami terus mengawal. Tidak ada itu masuk angin. Saya yang berdiri di garis terÂdepan jika ada isu-isu masuk angin begitu,†kata dia.
Terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Bogor Rusmiyatiningsih, menegaskan, fraksinya meminta agar Usmar bisa diangÂketkan, tanpa pengecualian. “Itu sudah buÂkan lagi dugaan intervensi. Tapi sudah maÂsuk pelanggaran wewenang. Kami minta ini ditindaklanjuti yudikatif juga. Jangan cuma legislatif saja yang didesak,†kata dia, Kamis (18/6/2015) petang.
Sementara itu, Koordinator Forum Ormas Bogor Bersatu (FOBB), Bennignu Argoebie, mengaku akan mengawal jalannya sidang Badan Musyawarah (Bamus) untuk menindaÂklanjuti perkara Usmar Hariman. “Saya berÂharap dewan bisa memihak ke rakyat. Kami minta jangan ada kata ‘masuk angin’,†kata KetÂua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Bogor itu.
Keponakan Ketua Umum PP Pusat, Japto Soelistyo Soerjosoemarno itu juga meminta Kejaksaan Negeri Bogor memeroÂses Usmar Hariman. “Saya minta ada keteÂgasan hukum di Kota Bogor. Jangan tumpul ke atas, tajam ke bawah. Ini negara sudah rusak, jangan ditambah rusak,†kata dia.
Soal kasus ini, Usmar Hariman, meneÂgaskan, pihaknya puasa bicara dan tak mau berkomentar soal perkara yang membelitÂnya itu.
(Rizky Dewantara | Yuska Apitya)