Untitled-9SLOGAN ‘Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro’ terus melekat di masyarakat. Slogan lain ‘Berbuka dengan yang ma­nis, Teh Botol Sosro’ juga selalu mengumandang di setiap bulan Ramadhan seperti saat ini. Tapi belum banyak yang tahu menge­nai kisah berdirinya Sosro dari 1940 silam hingga kini. Jatuh bangun dirasakan oleh sang pendiri, Sosrodjojo. Bahkan, awalnya produk Sosro tidak langsung diterima oleh pasar. Sejumlah inovasi dilakukan hingga akhirnya Sosro mendirikan pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia. Seperti apa kisah inspiratifnya?

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Seperti BOGOR TODAY kutip dari situs resmi Sosro, keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek Teh Cap Botol. Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnis­nya dengan merambah ke Jakarta den­gan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.

Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terla­lu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang in­gin mencicipinya tidak sabar menunggu.

Cara kedua, teh tidak lagi diseduh lang­sung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama per­jalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak sep­erti cara sebelumnya.

BACA JUGA :  Minuman Pelepas Dahaga dengan Es Cincau Serut Gula Merah yang Manis Pas

Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ” T e h C a p Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”.

Hingga tahun 1974, dibukalah perusa­haan bernama PT Sinar Sosro. Usahanya mengelola pabrik teh siap minum dalam ke­masan pertama di Indonesia. Bahkan, pihak Sosro mengklaim produknya merupakan yang pertama ada di dunia.

Kemunculan desain botol pertama adalah pada 1972 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun. Tercatat kemasan Teh Botol Sosro mengalami tiga kali perubahan model botolnya, masing- masing di 1970, 1972, dan terakhir 1974.

Pada 1974, didirikanlah PT Sinar Sosro, pabriknya ada di kawasan Ujung Menteng, dimana desain botol terakhir dipertahankan hingga sekarang. Perusahaan tersebut tidak berhenti di sosok Sosrodjojo saja, tetapi penerusnya selalu memegang prinsipnya se­bagai visi perusahaan. PT Sinar Sosro diban­gun dari tiga generasi, dimulai dari generasi pertama, yaitu sosok Sosrodjojo, diteruskan anak- anaknya sebagai generasi dua yaitu Soemarsono Sosrodjojo, Soegi­harto Sosrodjojo, Soetjipto Sosrodjojo, dan Surjanto Sosrodjojo.

Generasi kedualah mulai merin­tis berbagai inovasi teh siap minum dan berani pendistribusian secara nasional. Berawal dari teh kemasan, bisnisnya merambah ke berbagai sek­tor setelah produk fenomenalnya. Teh Botol Sosro menjadi fondasi utama di­mana produknya telah merajai seluruh Indonesia. Keluarga Sosro kemudian mendirikan PT Anggada Putra Rekso Mulia atau Group Rekso (GR), yang ke­mudian menjadi perusahaan indukan.

Sejak 27 November 2004, PT Sinar Sosro dan PT Gunung Slamat, secara resmi telah bernaung dibawah bendera perusahaan indukan (holding company). GR didirikan oleh sang motor di generasi kedua, Soegiharto Sosrodjojo, semua karena kakak dan adik- adiknya memilih sibuk berbisnis masing- masing. Kendati ada saudara ikut masuk, saham miliknya masih lebih besar di perusahaan. Bisnis GR sekarang tidak hanya di teh saja, tetapi masih menjadi andalan dan fokus utama bisnisnya.

BACA JUGA :  Hilangkan Kerutan dan Wajah Kendur, Wajah Kencang Bebas Noda Hitam Hanya dengan Jeruk Nipis, Ini Dia Caranya

Group Rekso merambah bisnis kecanti­kan, properti, dan yang terbaru mengakui­sisi McDonalds Indonesia. Ia tak sendirian membesarkan bisnisnya, tetapi juga dibantu anak- anaknya yang lulusan luar negeri. Mer­eka adalah putranya Peter Soekianto Sosrod­jojo, Joseph Soewito Sosrodjojo, Richard S. Sosrodjojo, dan putrinya Kurniati Sosrodjojo serta satu putra lagi si bungsu, Sukowati Sos­rodjojo. Anak- anaknya kemudian ditempat­kan di berbagai lini bisnis dibawah bendera PT Anggada Putra Rekso Mulia.

Peter, sebagai anak tertua, duduk di menjadi salah satu komisari di Group Rek­so. Adapun Joseph didapuk menjadi CEO (Chief Executive Officer) di PT Sinar Sosro, produsen Teh Botol Sosro dan Teh Kotak yang menjadi tambang emas perusahaan ini. Selama 2008, dia berhasil menghasil­kan leba bersih sebesar Rp9 miliar – Rp1,8 triliun yang kebanyakan dari hasil ekspor. Sasaran ekspor perusahaan besar ini meli­puti negara Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat serta negara Timur Tengah.

Richard dipercaya mengelola PT Agro­pangan Putra Mandiri. Perusahaan tersebut baru berdiri pada 30 Agustus 2000, bergerak dibidang pekebunan. Perusahaan ini memi­liki lima anak perusahaan yakni PT Sinar In­esco, PT Cibuniwangi, PT Karya Sinar Cigu­ha, PT Perkebunan Gunung Rosa Djaja dan PT Perkebunan Gunung Manik. Satu- satunya wanita di keluarga Sosro yang berbisnis yaitu Kurniati Sosrodjojo, ditugaskan mengelola PT. Puri Tirta Kencana.

Perusahaan Puri Tirta Kencana berdiri tahun 2004. Perusahaan yang memiliki pasar bagaimana memanjakan kaum Hawa. Bisnisnya meliputi berupa spa, perawatan kecantikan wajah dan kecantikan tubuh. Pe­rusahaan bekerja sama dengan merek besar Martha Tilaar. Terakhir, si bungsu Sukowati, akhirnya memegang PT Adhi Puta Mulia, pe­rusahaan yang memegang Hotel Mercure di Hayam Wuruk, Jakarta. Selain itu, Suko me­lalui PT Rekso Nasional Food mengakuisisi bisnis McD Indonesia.

(Apriyadi/*)

============================================================
============================================================
============================================================