PENGUMUMAN SNMPTN ( Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ) sudah diumumkan oleh Kemendikbud pada 9 Mei 2015, SNMPTN adalah jalur pendaftaran ke PTN dengan mengirim nilai raport dari semester 1 sampai 5, bagi yang sudah diterima lewat jalur ini saya ucapkan selamat, ini merupakan langkah awal anda untuk menuju pintu gerbang sukses.
Oleh: HERU BUDI SETYAWAN
Guru PKn SMA PESAT Bogor
Sementara bagi yang belum diterima lewat jalur ini, tetap semanÂgat, karena masih ada jalur lain, yaitu lewat jalur SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ), SBMPTN adalah jalur pendaftaran ke PTN dengan test tertulis secara bersama seluruh PTN di IndoneÂsia serta ada juga jalur mandiri, jalur mandiri adalah jalur pendafÂtaran ke PTN dengan test tertulis yang dilakukan sendiri-sendiri oleh PTN.
Ada PTN yang berbentuk kedinasan, seperti STAN dan STPDN yang biasanya melakukan penerimaan mahasiswa baru leÂwat jalur mandiri dengan banyak persyaratan dan test serta seleksi yang super ketat.
Bisa juga kuliah di PTS ( PerÂguruan Tinggi Swasta ), memang tidak bisa dipungkiri, jika PTN masih lebih baik dari PTS, tapi ada juga PTS yang mutunya bagus dan mengalahkan PTN, tapi jumlahnÂya memang masih sedikit. Untuk patokan memilih PTS, cari PTS yang status akreditasinya dapat A, ini menjamin mutu dan keseriuÂsan PTS tersebut. Lihat juga jumÂlah guru besarnya, ijazah dosenÂnya minimal S-2 dan kompetensi alumni serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PTS ini.
Ada peribahasa tuntutlah ilmu meski di negeri Cina, atau dalam ajaran agama kita, menuntut ilmu itu dari lahir sampai liang lahat, menuntut ilmu itu hukumnya wajib. Ini semua menunjukkan betapa pentingnya peranan dan keutamaan sebuah ilmu, sehingga kalau anda ingin menguasai dunia maka kuasai ilmu dan jika anda inÂgin selamat di akhirat juga kuasai ilmu. Dengan kata lain segala sesÂuatu itu ada ilmunya. Sehingga tiÂdak mengherankan banyak orang bepergian berkilo-kilo ribu meter untuk menuntut ilmu.
Maka anda juga bisa kuliah di luar negeri, cara mengeceknya sama seperti tadi kita mengecek PTS, cuma di sini juga harus diÂpertimbangkan juga beaya hidup yang tinggi diluar negeri, budaya yang sangat berbeda dengan di InÂdonesia dan lain-lain, harus diperÂtimbangkan secara matang.
Untuk yang pingin cepat kerja dan kursus singkat atau kuliah di diploma I, II atau III ini cocok untuk wanita atau untuk laki-laki yang merasa ekonominya kurang atau untuk tidak mau merepotkan orang tua, kemudian nanti kuliah lagi S-1 dengan beaya sendiri, ini lebih mulia dan hebat, apalagi kalau sejak kuliah, sudah beaya sendiri ini lebih hebat lagi.
Selain kuliah konvensional ada juga kuliah sistem jarak jauh atau UT ( Universitas Terbuka ) tapi meÂmang UT belum familiar dikalanÂgan anak SMA, banyak alasan yang dilontarkan pada enggan kuliah di UT dan ini menjadi PR besar bagi UT untuk lebih intensif mensosiaÂlisasikan UT di SMA dan kalangan masyarakat Indonesia.
Memang masa SMA adalah masa yang paling indah dibandÂing masa SD, SMP dan PerguÂruan Tinggi, saking berkesannya sehingga ada syair lagu dari alÂmarhum Chrisye yang berbuÂnyi,†Cinta bersemi dari SMAâ€. Makanya reuni yang paling heboh dan berkesan adalah reuni waktu SMA, tapi masa SMA juga termaÂsuk masa yang rawan bin galau, karena pada waktu ini jiwa remaja masih labil. Lagi pula setelah lulus SMA adalah paling sulit, jika lulus SD pasti di SMP atau MTs, kalau luÂlus SMP paling di SMA atau SMK, kalau lulus SMA maka bingung memilih jurusan yang begitu banÂyak di PTN atau PTS. Maka tetap dibutuhkan bimbingan dari guru dan orang tua untuk anak SMA dalam menentukan pilihan juruÂsan kuliah, karena bagaimanapun anak seusia SMA masih belum berpengalaman mengenai hal ini, karena pilihan ini mempengaruhi dan menentukan masa depan anak.
Biasanya dalam menghadapi hal yang rumit ini, kita mengguÂnakan otak kiri saja, jarang kita menggunakan otak kanan. PadaÂhal seharusnya kita harus mengguÂnakan kedua otak kita pemberian Allah ini. Jika kita menggunakan otak kiri untuk memilih jurusan kuliah, maka yang kita lakukan adalah segala sesuatu yang berÂhubungan dengan akal dan logika, misal kita akan rajin belajar, kaÂlau perlu ikut bimbingan belajar, mencari informasi peluang juruÂsan yang kita pilih. Bahkan karena saking sibuknya belajar, kita melaÂlaikan solat.
Setelah menggunakan otak kiri, kita juga harus menggunakÂan otak kanan, yaitu otak yang berhubungan dengan nilai-nilai religius. Sehingga kita harus rajin berdoa, solat wajib dan sunnah, sedekah, dzikir, solawat, baca Al Qur’an, melakukan amal soleh dan punya amalan andalan serta minta doa restu pada orang tua dan guru kita, dari guru SD, SMP dan SMA sekalian silaturahmi serÂta memuliakan guru kita, seperti anjuran Mendikbud Anies BasweÂdan.untuk memuliakan guru-guru kta, bukankah ridho Allah adalah ridho orang tua. Jika Allah sudah ridho sama kita, maka Allah akan memberi lebih apa yang kita minÂta. Selamat tinggal masa SMA dan selamat datang masa mahasiswa. Jayalah Indonesiaku. (*)