BANYAK anggapan yang menyatakan bahwa seorang anak yang nakal tidak bisa menjadi orang yang sukses. Selain bisa membuat orangtua, guru dan teman-temannya kesal, anak nakal biasanya tidak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar menjadi lebih baik lagi. Tapi hal ini tentu tidak sepenuhÂnya benar lho. Karena ada anak nakal yang hanya kurang mendapatkan bimbingansesuai dengan minat dan bakatnya.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Siapa yang menyangka kalau founder Mindtalk, Danny Oei Wirianto memiliki masa kecil yang nakal dan pernah beberapa kali tidak naik kelas? Simak dulu kisah seputar CEO Mindtalk ini.
Masa kecil Danny rupanya dilalui dengan kenakalan dan malas belajar ala anak kecil. Danny mengaku bahwa ia merasa kurang cocok denÂgan sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendiÂdikan di Indonesia secara tak langsung memaksa anak-anak untuk mengiÂkuti dan mempelajari apa yang diajarkan oleh sang guru. Sementara anak-anak dengan bakat dan kreativitas yang istimewa malah lebih sering diangÂgap nakal dan akhirnya diacuhkan. Hal ini pula yang sempat membuat Danny dua kali tidak naik kelas saat berada di bangku SMP.
Tidak hanya meÂmiliki masa kecil yang penuh kenakalan, masa remajanya pun sempat diisi dengan kenakalan khas anak remaja. BerÂgabung dengan geng motor yang notabenÂenya dekat dengan dunia kekerasan dan kriminal. Untungnya, Danny mulai sadar denÂgan kelakuannya dan berniat untuk mengubah kehidupan tersebut. Jadilah Danny mulai berenÂcana untuk melanjutkan jenjang kuliahnya di Amerika Serikat.
Menuntut ilmu di Kendall College of Art and Design, Michigan, Amerika Serikat membuat Danny Wirianto mulai serius menekuni bidang seni rupa yang dipilihnya. Untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup selama kuliah, Danny mengambil pekerjaan sampingan sebagai office boy. Pekerjaan ini sempat ia lakoni selama beberapa tahun sambil menyelesaikan kuliah.
Niat untuk belajar yang didukung oleh sistem pendidikan Amerika yang lebih bebas dan kopÂeratif membuat Danny menjadi salah satu mahaÂsiswa yang cerdas. Banyak sekali mahasiswa lain yang ingin belajar darinya dan hal ini membuat Danny memutuskan untuk berhenti dari pekerÂjaan sebagai office boy dan mulai mendapatkan lebih banyak uang melalui mengajar.
Kesungguhannya dalam belajar dibuktikan dengan memenangkan sejumlah kompetisi seni di tingkat nasional. Bahkan Danny berhasil lulus kuliah dan memperoleh penghargaan dari uniÂversitas tempat ia belajar.
Setelah lulus kuliah, Danny mulai mengirimÂkan lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan. Karena biaya untuk mencetak portofolionya luÂmayan besar, Danny mulai memutar otak untuk menyajikan portofolionya dalam bentuk yang lebih praktis dan efisien sehingga lebih mudah untuk diperlihatkan pada perusahaan.
Pada tahun 1997 tersebut, Indonesia baru saja beradaptasi dengan kehadiran internet. Danny yang kala itu ikut mempelajari interÂnet sempat menemukan sebuah buku berjudul “HTML for dummies†yang membantunya memÂpelajari seluk beluk internet. Dari situlah, Danny mulai menyajikan portofolionya dalam bentuk softcopy di internet sehingga tampak lebih prakÂtis dan mudah diakses. Setelah beberapa waktu berselang, Danny akhirnya menerima panggilan dari Adobe yang tertarik dengan keterampilanÂnya dalam membuat situs dan menggunakan Photoshop.
Berawal dari pekerjaan di Adobe, Danny muÂlai banyak berinovasi dan membuat sebuah agen periklanan yang diberi nama Semut Api Colony pada tahun 2001. Semut Api Colony bahkan sukses menjadi start up periklanan yang memÂperoleh banyak penghargaan sebagai agensi terÂbaik.
Meski sudah memiliki kesuksesan di bidang periklanan dan teknologi, Danny Wirianto tidak pernah merasa puas dengan pencapaiannya. Ia bahkan turut menggawangi perubahan image Kaskus yang tadinya dianggap sebagai forum untuk kalangan dewasa hingga menjadi forum umum khas anak muda Indonesia. Ide untuk mengembangkan media sosial yang berbasis koÂmunitas juga mulai diwujudkan dengan mendiriÂkan Mindtalk.
Para pengguna Mindtalk dibebaskan untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya dan memasang hashtag channel-nya sendiri. SeÂhingga Mindtalk diharapkan bisa menjadi sarana untuk membangun komunitas online yang besar dan solid. Mindtalk mulai berkembang sebagai komunitas lintas negara dengan pengunjung dari ratusan negara.
Melirik Mindtalk dan perjalanan sukses ala Danny Wirianto akan memberikan inspirasi tersendiri bagi kita untuk bisa memulai sesuatu yang lebih baik lagi. Manfaatkan potensi yang kita miliki dan jangan cepat puas dengan penÂcapaian yang sudah kita peroleh di masa kini.
(MAX)