BOGOR, Today – Cabang OlahÂraga (Cabor) Ikatan Anggar SeÂluruh Indonesia (IKASI) lokal di Indonesia rata-rata sulit untuk berkembang dan mencetak atÂlet berprestasi hingga kaliber internasional. Hal tersebut dikÂarenakan masih kurangnya penÂgetahuan dan pemahaman baik pelatih maupun atlet terhadap olehraga tersebut.
Pelatih Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Jawa Barat ( Jabar) cabang olahraga angÂgar, Cucu Sundara menegaskan sulitnya cabor berkembang dikÂarenakan masih minimnya penÂgetahuan dan pemahaman para pelajar di tanah air terhadap olahraga tersebut.
Untuk menarik minat para pelajar agar termotivasi terhadap olahraga anggar, Pengurus Besar (PB) IKASI tengah gencar memÂbuat program agar diperkenalkan ke seluruh sekolah di tanah air. “Khusus untuk Kabupaten Bogor, kami akan buka di sejumlah sekoÂlah kelas olahraga dan saya optiÂmis anggar bisa dikembangkan secara bertahap,†katanya.
Menyinggung target, ia menÂgatakan untuk mencetak atlet anggar handal membutuhkan waktu sekitar setidaknya dalam tempo waktu lima tahun. SehingÂga, tidak menjamin jika cabang olahraga anggar ini bisa meraih medali di Porda Jabar XIII/2018 mendatang. “Tempo waktu sekian lama kami fokuskan pada program pembinaan atlet muda. Jadi, tidak akan target medali di berbagai event kejuaraan manaÂpun,†ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk tingkat Nasional, cabang olahraga anggar Indonesia baru diperhitungkan di tingkat Asia Tenggara. Ia berharap dengan diiÂkutsertakannya cabang olahraga anggar di Koni Kabupaten Bogor, para atlet yang akan dibina bisa dipersiapkan untuk bertarung baik di PON, Asean Games dan Sea Games.
“Saya berharap akan munÂcul para fencer (sebutan atlet anggar,red) berbakat, di KabuÂpaten Bogor ini. Sehingga bisa mewakili Indonesia di berbagai event internasional,†pungkasÂnya.
(Adilla Prasetyo Wibowo)