Sejumlah pengembang properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) terus mewujudkan program satu juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah. Hingga Juni 2015, REI mengaku telah merealisasikan pembangunan rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 32.076 unit.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy, mengataÂkan, total proyek yang telah direalisasikan tersebut dibangun oleh 26 DPD REI yang tersebar diberbagai provinsi di Indonesia. “JumÂlahnya direalisasi sampai awal Juni capai 32 ribu tersebar di 26 DPD REI yang sudah confirmasi kepada kami untuk bangun di tahun ini. Namun jumlah terseÂbut bisa berubah dan akan berÂtambah, karena ada data yang belum masuk,†kata Eddy, beÂlum lama ini.
Eddy mengatakan, proyek pembangunan rumah murah yang telah rampung dibangun tersebut merupakan 28,1 persen dari target pembangun yang dicanangkan oleh REI. Ia menÂgakui bahwa dari total target pembangunan tahun ini masih berkurang dari target awal seÂbanyak 287 ribu unit pertahun.
“Karena waktunya yang terÂbatas, kami hanya mampu banÂgun 118 ribu unit. Sisanya sekitar 80 ribu unit kami yakin bisa terbangun selama enam bulan. Tapi untuk tahun depan kami berkomitmen untuk bangun 287 unit per tahunnya,†kata dia.
Direktur Jenderal PenyediÂaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumaÂhan Rakyat (Kempupera), Syarif Burhanuddin meminta kepada Realestat Indonesia (REI) untuk segera memberikan data yang akurat mengenai jumlah pasoÂkan rumah murah yang sudah dan akan dibangun oleh angÂgotanya.
Data tersebut, kata dia, sanÂgat diperlukan untuk mengÂetahui berapa banyak potensi pembangunan rumah murah untuk masyarakat berpenghasiÂlan rendah serta sebagai tolok ukur dukungan REI terhadap Program Sejuta Rumah.
“Kami mengapresiasi dukunÂgan REI terhadap pelaksanaan Program Sejuta Rumah ini. NaÂmun kami berharap REI juga bisa memberikan data mengeÂnai data rumah murah yang telÂah dibangun oleh anggotanya,†kata Syarif, dalam acara Rapat Koordinasi Regional (Rakoreg) REI.
Data tersebut, kata Syarif, sangat diperlukan sebagai baÂgian dari pendataan pemerinÂtah untuk memberikan akses kepada masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan oleh PresÂiden. Dalam hal ini, pemerinÂtah juga ingin meningkatkan kerjasama dengan REI sehingga ada transparansi data pembanÂgunan rumah ada saat ini.
Lebih lanjut, Syarif menamÂbahkan, pemerintah juga menÂgajak para pengembang lain untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan data tentang inÂformasi pembangunan rumah seperti nama dan alamat peruÂsahaan, lokasi proyek perumaÂhan, jumlah unit rumah yang dibangun serta harga jual ruÂmahnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal REI Hari Raharta Sudrajat menyatakan, pihaknya saat ini sudah melakuÂkan pendataan bagi anggotanya yang sedang dan akan memÂbangun rumah murah sebagai bentuk dukungan terhadap Program Sejuta Rumah terseÂbut. Namun demikian, masih ada beberapa pengembang di sejumlah daerah yang belum memberikan data yang akurat mengenai pembangunan rumah yang dilaksanakan.
“Kami siap mendukung ProÂgram Sejuta Rumah ini. Namun kami juga berharap pemerinÂtah bisa memberikan insentif bagi pengembang yang telah membangun rumah murah ini,†harapnya.
Ditambahkan Eddy Hussy, saat ini sudah ada dua perusaÂhaan besar yang telah berkomitÂmen membangun 54 ribu ruÂmah susun milik (rusunami) di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam rangka mendorong perÂcepatan sejuta rumah. Kedua pengembang tersebut adalah PT Agung Podomoro Group (APG) dan PT Agung Sedayu Group (ASG).
“Sudah ada komitmen dari pengembang besar APG dan ASG yang rencananya akan membangun 54 ribu unit rusuÂnami di Jakarta,,†kata dia.
Soal lokasi, kata Eddy, pihaknya belum mengetahui persis akan membangun rusuÂnami di Jakarta. Namun dirinya mengaku senang menyambut kedua pengembang besar ini unÂtuk ikut dalam program pemerÂintah. “Lokasinya kami belum tahu, apakah di Jakarta atau disÂekitar Jakarta, tetapi komitmen pengembang ini kami sambut baik,†ujarnya.
REI, kata Edy Hussy, akan terus berupaya menggandeng seluruh pengembang untuk ikut menyukseskan program satu juta rumah. Hal ini sebagai bentuk mendukung kegiatan pemerintah dalam bangun proÂgram sejuta rumah.
(BS)