Menjadi vegetarian kini tampaknya bukan hal aneh lagi. Bahkan, pola makan yang menghindari produk makanan hewani ini sudah menjadi gaya hidup 23 juta orang di Amerika Serikat.
Oleh : RIFKY SETIADI
Email: [email protected]
Berdasarkan riset yang diÂlakukan Academy of NuÂtrition and Dietetics pada 2009, pola makan nabati berhubungan dengan renÂdahnya tekanan darah dan kolesterol. Pola makan ini juga mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Secara keseluruÂhan, pola makan ini mengurangi risiko kanker dan penyakit kronis lainnya.
Namun, pola makan vegetarian mensyaratkan perencanaan yang maÂtang. Pola makan yang tidak terencaÂna menyebabkan pelakunya berisiko kekurangan nutrisi. Makan nasi yang dicampur sayur ditambah es krim veÂgan tidak menyediakan cukup nutrisi. Hal ini disebabkan pola ini tidak meÂnyediakan cukup protein, seperti yang terdapat dalam kacang-kacangan.
“Pola makan vegetarian yang seÂhat pada dasarnya terdiri atas sayur, buah, kacang, biji-bijian, dan padi-padian utuh,†kata Dina Aronson, ahli gizi di Montclair, New Jersey, yang juga sudah lama menjadi vegetarian.
Aronson mengatakan, seperti halnya pola diet lainnya, ada kalanÂya kita bisa mengonsumsi makanan istimewa di waktu khusus, asalkan masih dalam jumlah sedang. Pola maÂkan vegetarian yang tidak terencana akan menyebabkan kekurangan kaÂlori dan nutrisi lainnya, terutama bila makanan yang dikonsumsi 100 persen mentah.
Kekurangan kalori dan nutrisi akan menyebabkan rasa lemas, pusÂing, tidak konsentrasi, dan metaboÂlisme yang lambat. Karena itulah, harus dipikirkan dengan baik setiap makanan pengganti agar tidak sampai kekurangan gizi.
Jika Anda tidak tahu bagaimana mencari pengganti sumber protein atau vitamin tertentu yang ada di produk hewani, sebaiknya berkonsulÂtasi dengan dokter gizi. Dalam prakÂtiknya, seseorang tidak bisa langsung menjadi vegan (vegetarian). PerubaÂhan sebaiknya dilakukan secara perÂlahan. Perubahan bisa dimulai dari lebih banyak makan sayur, buah, nasi merah, dan oatmeal. Untuk protein, sebaiknya mulai mengganti susu sapi dengan tahu organik, sementara kaÂcang bisa menggantikan ikan, ayam, dan sapi.
“Jangan lupa untuk terus eksploraÂsi rasa dan aneka masakan. Temukan apa yang menjadi favorit dan buatlah makanan seperti itu,†kata Dr Michael Greger, nutrisi klinis dari GaithersÂburg, Maryland.
Jangan lupa untuk memenuhi dapur dengan makanan vegetarian seperti biji-bijian, kacang, mentega kacang, dan banyak lagi. Bila ingin rasa asin, itu bisa diperoleh dari keripik kale atau almond. SemenÂtara bila ingin manis, bisa mencoba smoothies buah atau sayur segar.(*)