MALANG, Today – Lebaran menjadi momen penting bagi pesepakbola muslim. Dalam budaya masyarakat IndoneÂsia, membutuh persiapan khusus untuk merayakan buÂlan suci Ramadan dan Idul Fitri dan tentunya membutuhÂkan biaya ekstra.
Arema Cronus menyadari semua elemen tim membutuhÂkan pemasukan sebagai perÂsiapan Ramadan dan Idul Fitri. Manajemen dan pelatih pun menargetkan ada turnamen atau laga persahabatan pada Juni agar tim tetap ada pemasukan.
Memang pemain masih menerima gaji walau QNB League 2015 dihentikan secara permanen. Namun, nominal gaji dipastikan drop karena hanya menerima 25% saja. Inilah yang menggiatkan manajemen untuk menyeriusi rencana uji coba.
“Saya terus berkomunikasi dengan manajemen dan pada Juni ini harus ada uji coba. Selain untuk menjaga kondisi pemain, sekaligus mencari tambahan pendapatan. KareÂna sebentar lagi Ramadan dan Idul Fitri,†ungkap pelatih Arema Cronus, Suharno.
Diakuinya semua elemen tim tengah ‘murung’ jika diliÂhat dari aspek pendapatan sekaligus persiapan lebaran. Sehingga klub harus menemÂpuh berbagai cara agar peÂmain bisa mendapatkan tamÂbahan pendapatan di tengah vakum kompetisi.
“Saya juga bicara dengan peÂmain dan berpesan agar selalu bersabar dengan kondisi yang ada. Semoga ketabahan kami sebagai pelaku sepakbola akan membawa situasi yang lebih baik nantinya. Kami harus tetap posiÂtif,” urai pelatih asal Klaten itu.
Hal senada diungkapkan asisten pelatih Persela LamonÂgan Didik Ludiyanto. Dia tak menampik pemain tentunya butuh tambahan pendapatan jelang Ramadan dan Idul Fitri. Namun, dirinya tak bisa berbuat banyak karena kebijakan manaÂjemen memutuskan tim vakum.
“Sebenarnya bagus juga kalau ada pertandingan persaÂhabatan. Persela juga sempat mendapatkan tawaran, tapi kebijakan manajemen harus kami hormati. Jadi ya mungkin pemain akan mencari pendapaÂtan dengan cara lain untuk uang saku Lebaran,†sebut Didik.
Salah satu cara yang diÂtempuh adalah mengikuti turnamen antar kampung (Tarkam) alias amatir. LangÂkah itu menurutnya sangat logis mengingat tidak ada cara lain, kecuali bagi pemain yang sudah memiliki usaha di luar bidang sepakbola.
“Kami juga menyadari kondisÂinya dan pemain bebas dalam mencari pendapatan selama tim masih vakum. Bisa mengikuti Tarkam atau usaha lain. Jelang bulan Ramadan pasti pemain ngotot mengumpulkan uang,†pungkasnya.
(Imam/net)