BOGOR TODAY – Progres proyek jalan Regional Ring Road (R3) Seksi 3 hingga kini masih belum jelas. Ini disebabkan karena maÂsalah tukar guling satu bidang taÂnah seperti di seksi 2 belum kelar.
Komisi C DPRD Kota Bogor mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar tidak terliÂbat ke permasalahan yang seruÂpa. Komisi bidang infrastruktur juga menyarankan agar Pemkot Bogor lewat Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DMBSDA) Kota Bogor segera melakukan evaluasi.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bogor, Abuzar mengatakan, Pemkot Bogor jangan terjatuh di lubang yang sama, karena seharusnya dalam pengelolaan pemerintahan ada kaidah-kaidah pengelolaan pemerintahan. “SeÂhingga Pemkot bisa menentukan langkah berikutnya dari hasil evaluasi, masalah terkait ruislag menghambat pembangunan R3 yang kembali terjadi harusnya bisa diantisipasi,†tandasnya.
Politikus PKS itu juga meÂnambahkan, Pemkot Bogor haÂrus memakai langkah antisipasi dengan jalan yang lain, jangan sampai sama dengan seksi ke 2 proses ruislag. “Saya kira Pak Sudraji (Kepala DBMSDA) lebih berpengalaman dan harus belaÂjar dari kesalahan karena seksi 2 saat ini kondisinya masih manÂdek terganjal ruislag yang belum beres dan pembangunan fisiknya tidak tuntas,†ujarnya.
Menurut Abuzar, jalan R3 ini untuk mengurai kemacetan, lanÂtaran komisi C sudah memantau ke titik ujung jalan R3 di daerah Tajur. “Nantinya R3 akan meÂnyambung dengan Bogor Inner Ring Road (BIRR), sehingga saya mendorong seksi 3 jalan R3 cepat selesai dan seksi dua harus disÂelesaikan dengan pembangunan fisiknya,†timpalnya.
Senada dengan Abuzar, angÂgota komisi C lainnya, Zaenal Abidin mengatakan, proses tuÂkar guling tanah ini harus cepat diselesaikan oleh Pemkot Bogor. Jangan sampai menjadi kenÂdala, sehingga R3 terus mandek. “Pemkot harus lebih siap lagi kedepannya untuk proyek jalan serupa. Antisipasi harus ada, seÂlain itu pendekatan ke masyaraÂkat harus bisa lebih intens untuk persoalan pembebasan tanah,†katanya.
(Rizky Dewantara)