JAKARTA, Today – Di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang melanda IndoÂnesia, Bank Mayora ikut merÂevisi target bisnisnya.
“Melihat kondisi ekonomi sekarang, Bank Mayora merÂevisi Rencana Bisnis Bank (RBB). Kreditnya kami tarÂgetkan di bawah 30%. Meski begitu perubahannya masih di atas industri, walau meÂmang nominalnya tidak terÂlalu banyak,†kata Irfanto Oeji, Direktur Utama Bank Mayora.
Bank Mayora merevisi perÂtumbuhan kreditnya dari 38% menjadi 26%-27%. Dana pihak ketiga (DPK) juga ikut direvisi. Di awal tahun Bank Mayora merencanakan akan mendaÂpat DPK sebesar 8%. Setelah direvisi, Irfanto berharap Bank Mayora dapat mencapai DPK sebesar 6%.
Pada semester I tahun ini DPK Bank Mayora nilainya mencapai Rp 3,51 triliun, naik 20,62% dari sebelumnya. PerÂtumbuhan kredit di semesÂter I tahun ini juga mencapai 29,47%, tumbuh lebih baik dari 21,81 secara year on year (yoy).
Sementara itu, Bank MayÂora juga mendapat suntikan modal sebesar Rp 114 miliar. Dengan suntikan modal terseÂbut, Bank Mayora berharap dapat segera masuk BUKU II. Suntikan modal ini renÂcananya akan dilaksanakan pada kuartal ketiga tahun ini. “Awalnya di kuartal kedua, tetapi karena berbagai hal akhirnya suntikan modal diÂlaksanakan di kuartal ketiga tahun ini,†tutur Irfanto.
Sekedar Informasi, BUKU II berarti bank tersebut meÂmiliki modal inti sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Saat ini Bank Mayora masih berada di bank BUKU I.
(Adil / net)