Mengemudi lama untuk perjalanan jauh seperti mudik tidak bisa disepelekan. Aktivitas yang menguras tenaga itu sangat dipengaruhi kesehatan agar tetap bisa dilakukan optimal, jadi ada banyak hal yang perlu diperhatikan pengemudi
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Dokter Spesialis Gizi Klinik Saptawati, BarÂdosono menjelaskan, kelelahan adalah reaksi perlindunÂgan diri secara fisiologis oleh tuÂbuh untuk mencegah terjadinya masalah. Dari pandangan kesehaÂtan, kelelahan karena mengemudi secara terus-menerus bisa meÂnyebabkan gangguan mental dan fisik. Hal itu akan berpengaruh pada perhatian, perasaan, persepÂsi, pemikiran, dan pengambilan keputusan.
“Kurang tidur di malam hari dapat menyebabkan kelelahan saat mengemudi walau jarak dekat sekalipun, dan kurangnya istirahat selama mengemudi jarak jauh,†ujar Saptawati dilansir KompaÂsOtomotif, Senin (6/7/2015).
Mengemudi butuh banyak konsentrasi, tanggung jawab pengemudi bukan hanya untuk penumpang tapi juga keselamatan pengguna jalan lain. Bila fokus terÂusik lelah maka risiko human erÂror meningkat.
Saptawati menyetarakan wakÂtu mengemudi saat mudik yang ideal seperti aktivitas sehari-hari. “Saat mudik seperti halnya lama kerja pada lazimnya, maka lama mengemudi sebaiknya maksimal delapan jam untuk mencegah terjadinya kelelahan,†ucap SapÂtawati.
Tujuan mudik sendiri adalah bersilaturahmi bertemu keluarga besar dan kawan lama yang telah lama tidak berjumpa. Oleh karena itu, perjalanan mudik harus diperÂsiapkan dengan baik agar saat ditempat tujuan kita tetap dalam keadaan sehat.
Hari-hari ini dan sampai menÂjelang lebaran proses perjalanan mudik sudah dimulai. Oleh karena itu, perjalanan mudik perlu diperÂsiapkan dengan baik sehingga kita tetap sehat setelah sampai di tujuan. Kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama. Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh dan akhirnya membuat tubuh kita mudah terinÂfeksi oleh kuman atau virus teruÂtama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi usus (diare) dan penyakit infeksi saluran pernaÂfasan atas (flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan).
Proses mudik tersebut meliÂputi jenis kendaran yang diÂgunakan, lama perjalanan termasuk kemungkinan kendala-kendala diperjalaÂnan dan waktu perjalanan. Persiapan umum bagi para pemudik adalah isitirahat cukup sebelum berangkat bagi seluruh anggota keÂluarga yang akan berangkat terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat, mengingat waktu sampai ketempat tujuan tidak bisa diprediksi. Bagi pemudik yang memang kebetuÂlan membawa kenÂdaraaan sendiri, seÂbaiknya ada beberapa anggota keluarga yang bisa mengendarai kendÂaraan sehingga kendaraan tersebut dapat dikendarai seÂcara bergantian.
Selama perjalanan mudik manfaatkan tempat istirahat unÂtuk bisa melakukan olah raga keÂcil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan dan leher. Manfaatkan juga temÂpat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing. Dalam kondisi perjalanan yang tidak bisa diprediksi seperti kemacetan maka jika ada kesempatan untuk berhenti di tempat istirahat (rest area) atau pom bensin diusakahan agar bisa buang air kecil (BAK). Kejadian infeksi saluran kencing (ISK) dapat terjadi akibat kita meÂnahan BAK yang seharusnya tidak terjadi.
Bagi para pemudik yang tetap ingin puasa, diusahakan agar perÂjalanan mudik pada saat sehabis berbuka. Perjalanan malam lebih menguntungkan selain udara yang lebih dingin saat perjalanan malam tersebut kita tidak dalam keadaan berpuasa. Usahakan janÂgan membeli makanan dan minuÂman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman yang belum tentu terjaga denÂgan baik karena selalu terpapar dengan panas. Terutama untuk makanan dan minuman rumahan (hand made).
Satu hal lagi yang kadang kala kita luput adalah membawa obat-obatan s e d e r Âhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan serÂta obat sakit maag. Obat-obatan tersebut sangat membantu sebaÂgai obat pertolongan pertama. SeÂlain itu krim/balsem penghangat badan juga membantu yang bisa digunakan selama perjalanan.
Pilihan mudik malam hari merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lengang. Walau saat puncak mudik sepanjang hari pada daerah-daeÂrah tertentu terjadi kemacetan yang panjang, tapi dengan suhu yang dingin kita tidak cepat dehiÂdrasi, apalagi jika menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi dengan pengaturan udara kendaraan yang kurang baik.
Bagi pemudik yang memang menggunakan kendaraan umum, barang bawaan juga harus menÂjadi perhatian mengingat barang tersebut harus dibawa sendiri dan tentu ini akan lebih menguÂras tenaga apalagi pemudik yang membawa anak-anak yang masih kecil. Lebih baik barang bawaan khususnya oleh-oleh lebih mudah jika dipaketkan terlebih dahulu. (*)